RESUME MENULIS GEL 17

Kamis, 31 Desember 2020

PUISI RESOLUSI








RESOLUSI 2021

Oleh : Ai Setiawati



Angin berhembus lirih 
Berjuta pengharapan dalam diri 
Tersadar aku dalam diam 
Apa yang akan aku torehkan ditahun ini ?

Memacu diri untuk terus belajar 
Perbanyak sahabat yang satu visi 
Menulis dan terus menulis 
Berbagi ilmu dengan ikhlas 


Torehkan prestasi dalam diri 
Gelorakan semangat ke setiap penjuru dunia 
Agar mereka tahu siapa dirimu 
Biarkanlah semua tahu


Dalam buku terangkum sejuta renjana
Dalam buku aku bisa berkarya sesuka hati
Dalam buku aku dapat berkelana dan menumpahkan sejuta rasa
Dalam buku aku ada, goresan sejarah yang terukir indah





# 1 Januari AISEI WrittingChallange

Selasa, 29 Desember 2020

Tema dan Premis






 Ini adalah tugas dari nara sumber dalam kegiatan #Selasa Berbagi. Tantangannya adalah menentukan tema dan premis dalam cerita fiksi. Cukup butuh waktu lama untuk berpikir nih.
Tema Cerpen  : Kasih Tak sampai

Sekolah kita berada didaerah kampung yang jarak dari kecamatam 10 km. Tetapi sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah  SMP negeri yang ada disini, jadilah sekolah kami merupakan sekolah favorit dikampung ini. Suasana kampung yang masih sangat asri dan cenderung tenang, Desa kami baru dapat bantuan Listrik Masuk Desa, maka sekarang kalau malam hari kampung kami ramai.

Terdengan suara adzan subuh yang membangunkanku dari tidur, tak berapa lama teman-temanku pun datang mengajak pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh dan dilanjutkan dengan kegiatan mengaji. Pulang dari mesjid kita langsung pulang karena kita harus segera sekolah.

Hari ini hari pertama kita masuk sekolah setelah libur semester 2 atau libur setelah kenaikan kelas. Hari senin merupakan hari pertama kami sekolah, semua siswa begitu semangat, kita berangkat sekola dengan berjalan kaki, karena belum banyak kendaraan bermotor, hanya orang kaya saja yang sudah punya motor. Kita kalau masih sekolah SMP belum boleh bawa motor. Kita berjalan beriringan sambil bersenda gurau sepanjang jalan, tak lupa bercerita tentang liburan. Tibalah kita didepan kelas, kami berbisah dengan teman-teman karena kebetulan beda kelas. Ana keluar kels dan diikuti oleh suci. Waktu masuk sekolah masih lama dan belum semua siswa datang. Kami ngobrol didepan kelas sambil menunggu lonceng. Tiba-tiba,,”Teng,,,teng,,,teng,,,mang Mansur memukul lonceng dengan kerasnya, dan kita pun bubar semua.

“Haii,,,masuk,,,ayo masuk” teriak Ana ketika terdengar lonceng sekolah bernbunyi. Serempak semua siswa masuk kelas dan mengikuti instruksi Ana. Ana adalah KM di kelas 2A.

 “ Ada apa sih kok ribut banget ? tanya suci.

“Ada apasih? Timbal Iwan.

“Ada rajia nya”? Waduh gawat nih kalau ada rajia, kata Budi.

“SStttt,,!!!” diam kata Ana.

 Semua siswa terdiam ketika Pak Anda masuk kedalam kelas. Ana pun memimpin teman-temannya. “Sikap,,beri salam!!!” . Semua siswa serepak mengucapkan “Asallamualaikum warohmatullahi wabarakatu” . Waallaikum salam ucap Pa Anda.

Pa Anda adalah walikelas dikelas kelas 2A, beliau orangnya baik dan sangat perhatian kebetulan beliau juga guru mata pelajaran Ekonomi. Beliau orangnya asyik enak diajak gobrol walaupun laki-laki tapi dia sangat telaten terhadap kami. Pa Anda memandang kesetiap sudut kelas sambil sesekali melihat wajah kami satu-persatu. Dan akhirnya dia bertanya kepada Ana “ Itu kursi yang disebelah Iwan kosong? Kosong ,pa jawab Ana. Memang biasanya siapa yang duduk disitu? Tanya Pa Anda. Biasanya Edi pa, tapi semenjak kenaikan ke kelas 2, Edi nggak pernah sekolah lagi.

“Edi, berhenti sekolah pa”, kata Budi.

“ Ohhh...begitunya”, kata Pa Anda sambil mengela napas seperti ada rasa penyesalan kenapa siswanya berhenti sekolah.

Semua isi kelas terdiam. Sambil menghela napas panjang Pa Anda berkata “ Sekarang Edi sekolah dimana?. “Kerja di Bandung Pa”, Jawab Iwan.

“Edi kerja di bengkel pa”, tipal Budi

Ya sudahlah,,,kalau itu sudah keputusan yang dipilih oleh Edi.

Pa Guru terdiam dan melanjutkan kegiatan mengajarnya. Dan kami pun serius mengikuti pelajarannya.  Dan tiba-tiba pintu kelas di ketuk oleh seseorang.

“Tok,,Tok,,, asallamuallaikum”?

Kami serempak menjawab “ Waallaikum salam” dan ternyata yang mengetuk Pintu adalah Kepala Sekolah dan seorang siswa laki-laki. Kepala memperkenalkan seorang siswa baru kepada kami.

“Anak-anak ini ada anak baru pindahan dari Lampung, Andri namanya, dia sekarang menjadi teman kalian semuanya, semoga kalian bisa menerima Andri dikelas ini.

“ Siap pa” jawab anak-anak hampir kompak menjawab. Setelah berbicang sebentar dengan Pa Anda ,Bapak Kepala sekolah pun berlalu meninggalkan kami. Suasana kelas riuh karena semua siswa ingin tahu siapa Andri. Bahkan tidak sedikit anak perempuan bisik-bisik. Wajah Andri lumayan ganteng sih, badannya nggaak terlalu tinggi, kulitnya coklat, hidungnya mancung, anaknya cuek banget.” Andri silahkan memperkenalkan diri dulu” kata Pa Anda. Andri pun memperkenalkan diri.

“Hai... nama saya Andri, saya pindahan dari Lampung,,kata Andri sambil senyum. Kami pun satu kelas tersenyum penuh perhatian. Hanya ada satu siswa yang cuek sama sekali tidak peduli, dialah Ratna. “ Andri silahkan duduk!”kata Pa Anda .Andri pun mengangkukan kepala. Kamu duduk dibekas kursi Edi ya? Kata  Pa Anda. Andri masih benggong karena dia melihat anak yang duduk didekat bangku kosong terlihat menatap matanya tajam.  Dialah Budi yamg akan menjadi teman sebangkunya. “ Duduk sini” timbal Budi. Andri pun duduk sebangku dengan Budi.  Suasana kelas pun sunyi lagi sampai nggak terlalu lama terdengan bunyi lonceng tanda istirahat.

Teng,,teng,,teng,,,horeee,,,teriak siswa dengan riangnya. Pa Anda hanya tersenyum. Dan Beliau memanggilku. “Ajak Andri dan temani dia nya” kamu sebagai KM harus bisa membuat Andri betah ya,,Kata Pa Anda. “Siap pa” Jawab Ana.  Dan kami pun semua keluar kelas menikmati waktu istirahat. Sebagai KM Ana mengajak Andri untuk keluar kelas. “Ke kantin yu!!” kata Ana

“Nanti deh, saya di sini aja “ jawab Andri. Dia masih terlihat canggung dengan suasana lingkungan sekolah kami. Saya pun ke kantin, lokasi kantin harus melewati kelas III,,,waduh,,,males sih sebenarnya kalau lewat kelas itu. Anak kelas III terkenal usil sama adik kelasnya. Ana, Suci, Dian, Indah,,merekapun berjalan beriringan menuju kantin.

            Rupanya di kantin sudah ada anak-anak kelas III dan ada gank rusuh...ampun deh.

“Hai,,,cantik!!” sapa Asep kepada kami. Kami pun hanya tersipu, males bikin ribut dengan kakak kelas yang satu ini. Secara Asep ketua gank di kelas III. “Dikelas kamu ada siswa baru ya?” tanya Iwan kepada Suci. Asep  memang tertarik sama Suci Cuma Sucinya cuek aja. “ Ada, Kenapa gitu?” tanya Suci kepada Asep. “Heeemmm,,boleh juga nih” Asep bergumam sambil senyum penuh kelicikan. Kami pun bergegas keluar kantin. Kita nggak nyaman disana. “Salam sayang buat Suci!!” kata Asep. Suci pun melengos buang muka, sebel banget lihat muka Iwan. “ Ihhh,,,dasar cowok nyebelin banget” kata Suci. “ Sudahlah jangan cari ribut dengan dia” kata Ana. Kita pun kembali ke kelas. Kita pun belajar sampai akhirnya datang jam pulang. Pelajaran terakhir adalah mata pelajaran Bahasa Sunda. Saya sangat suka pelajaran ini, gurunya baik banget,,,dialah bu Entin, dia baik, ngomongnya sopan , lemah lembut,,,pokoknya seneng deh.

            Hari-hari kita lalui dengan penuh keseruan, tiada hari tanpa cerita untuk kita. Persahabatan kami semakin lama semakin lengket saja tanpa terganggu apapun. Hingga tiba datangnya masalah ini.

Hari senin, kelas kami kebagian jadi petugas upacara. Saya kebagian menjadi MC, Dian, Budi, Iwan menjadi petugas pengibar bendera, Pa Anda menjadi Pembina Upacara, Ratna menjadi Pemimpin Upacara. Tibalah waktunya upacara bendera. Kita semua sudah siap, tinggal satu orang lagi yang belum hadir. ” Ana,,? Sahut Pa Anda. Kemana Ratna?. Saya celingukan , binggung, mencari Ratna. Semua siswa hampir sudah berada dilapang, disusul dengan para guru dan staf TU. Kacau,,gimana ini saya selaku KM sangat kacau. “Ana ,kamu jadi Pemimpin upacara” sahut Suci, Biar saya yang jadi MC” kata Suci. Akhirnya kita setuju. Upacara bendera pun lancar. Dan tiba-tiba pada acara Pengumuman, Pa Malik selaku kesiswaan mengumumkan bahwa ada beberapa siswa sekolah kita yang ditangkap Polisi dikarenakan terlibat perkelahian di Desa sebelah. Kita semua kaget karena ada nama Andri dalam kasus ini. Ada apa ya??? Semua siswa hampir sama pertanyaannya

Kita tinggalkan kegaduhan disekolah karena berita itu. Andri termenung dipojok kantor polisi dengan muka bonyok bekas dipukuli. Andri meringis menahan sakit perih di wajah. Disebelahnya ada Asep kakak kelas kita dan Yadi.

Mereka bertiga kini meringkuk di kantor polisi. “ Sakit nggak”? sahut Asep ke Andri. Yang ditanya hanya menyeringai. “Kamu sih belagu,,udah tahu pacar orang digangguin” sahut Yadi. “Maaf saya salah, saya nggak tahu kalau si Ratna udah punya pacar” jawab Andre. “Jangan belagu coba kalau jadi orang, orang lagi pacaran digangguin ya,,,marahlah pacarnya” sahut Yadi

            Tibalah orang tua mereka datang ke kantor polisi untuk menjemput anak-anaknya, dan tanpa banyak pertanyaan dari polisi. Mereka hanya diberi nasehat dan diberi surat untuk lapor. Andri dijemput oleh kakaknya. “Kamu, anak baru udah buat masalah aja” gimana sih buat malu keluarga aja” sahut kakanya kesal. “Maaf, saya janji nggak berantem lagi” shut Andri penuh sesal. “Hai,,Asep, Yadi, kamu jangan ngajak Andri main lagi ya!!” ujar kakanya Andri penuh kesal. Mereka pun pulang kerumah masing-masing.

Tinggallah Andri yang terdiam dengan penuh sesal. “Dasar bajingan, kamu menjebak aku!!” gumam Andri penuh kesal. “Buk, Buk “ terdengar suara tembok dipukul dengan tangan  sangat keras. “Kenapa Kamu?” kata kakak sambil berteriak. “Enggak teh” sahut Andri. Kakanya mendekati kamar tempat Andri terdiam seribu bahasa. “Kamu harus pilih-pilih teman, jangan sampai kebawa yang nggak benar” Kata kakaknya. Andri hanya tertunduk penuh sesal. Otaknya berputar menerawang memikirkan kebodohan yang telah dilakukannya. Kenapa harus Ratna?? Gumam Andri dalam hati. Tak berapa lama Andri pun tertidur. Dan baru tersdar pas terdengar suara kokokkan ayam yang sangat mememakan telinga. Di susul suara adzan dari mesjid desa. Andri pun terbangun dan masih merasakan sakit pada rahangnya. “Aww,,kok masih sakitnya?” gumam Andre. Dia pun melihat wajahnya di cermin terlihat rahangnya masih biru. “Hari ini aku harus sekolah, walaupun pasti akan dipanggil oleh kesiswaan” bisik hati Andri.

Pagi yang cerah namun tak secerah hati Andri. Andri orang baru disekolah kita, anaknya lumayan ganteng , lumayan kaya juga, jadi incaran para cewek. Dan ternyata dia sudah diincar oleh kakak kelas juga. Asep dan Yadi adalah dua sejoli yang selalu bikin keributan baik di sekolah maupun dikampung. Mereka biang kerok. Tibalah kita semua masuk ke kelas, suasana kelas seperti biasa, kita tidak terlalu perhatian sama masalah Andre, kita semua pura-pura nggak tahu. Dan tibalah pintu kelas di ketuk oleh seseorang. “Tok.Tok, Asallamuallaikum” suara dari luar sambil membuka pintu. “Ada Andri nggak?” tanya Asep. “Ada” jawab Andre sambil berdiri mendekati Asep. Andri pun minta ijin kepada guru yang sedang berada didalam kelas. Kebetulan kita lagi belajar IPA, secara guru IPA kita killer banget, tidak ada yang berani berkutik. “Ana?” kata Pa Endang. Hatiku betapa terkejutnya, ada apa, ya,,hatiku bergumam. “Ia pak” jawab saya. “Kemana Ratna, sudah dua hari nggak sekolah?” tanya pak Endang. “Setahu saya tadi ada surat dari Ratna dititipkan ke indah pa” jawabku. “Oh,, tolong ditenggok ke rumahnya ya” ujar pa Endang. “Baik pa” jawabku. Kita melanjutkan belajar sampai waktu istirahat. Andri, Asep, Yadi masih di ruang kesiswaan, mereka sedang diminta keterangan terkait perkelahian yang terjadi pada malam minggu kemarin.

Di Ruang Kesiswaan ada Pak Malik, Pa Anda, Bu Entin. “Coba ceritakan kejadian sebenarnya kepada kita” Sahut bu Entin. “Kamu tuh yang iseng Yadi, kita kemarin mau main ke rumah temandi Sagalaherang pas dijalan kita lihat ada sepasang muda-mudi yang sedang ngobrol didepan rumah Ratna, nah,,,sambil kita jalan kita teriak, Bondon,,,gitu pa” sahut Asep. “Apa sih,,kamu yang mulai juga” Timpal Andri. “Ia pak” jawab Yadi. Kita mulanya iseng aja dikira nggak bakal terjadi seperti ini. “Kamu tahu siapa yang diteriki Bondon?” tanya pa Anda. “Nggak pak” sahut mereka bertiga kompak. Mereka bertiga saling pandang. “Dasar jagoan kampung, nggak tahu sopan-santun” gumam bu Entin dengan kesalnya. Lain kali harus jaga sikap, apalagi kamu main ke kampung orang lain. Jangan so jagoan, ingat itu Yadi, Asep, kamu kakak kelas selalu saja buat onar” ujar bu Entin.

Andri hanya tertunduk lemas, dia tidak menyangka kalau teman barunya itu ternyata jagoan kampung semua. Andri menyesal sudah berteman dengan mereka. Untuk hukuman kalian diberi sanksi selama satu minggu harus membersihkan ruang kantor dan ruang perpustakaan. Mereka pun diberi pengarahan dan membuat surat perjanjian diatas materai. Bondon adalah panggilan dikampung kami untuk menebut wanita yang nakal. Waktu berlalu sudah lewat  satu bulan, Namun setelah kejadian itu Andri bukannya semakin baik malah sebaliknya semakin menjadi-jadi, seperti yang ingin diakui keberadaanya. Andri jarang masuk sekolah padahal rumahnya sangat dekat dengan sekolah. Kakaknya selalu menanyakan perihal Andri kepada saya. Saya selalu menjawab apa adanya. Kelas kami semakin terkenal saja dengan ke bandelan Andri, bahkan sekarang Anri sudah berani mengajak anak laki-laki dikelas kami untuk membolos. Dalam seminggu ada saja masalah yang dilakukan oleh Andri. Tinggalkan sejenak kenakalan Andre.

            Ratna menangis sejadi-jadinya, ia merasa sangat hati karena disebut Bondon, kurang ajar sekali mereka berani menyebut itu keada ratna. Sudah dua hari Ratna tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.

 “Neng,,sekolah yu” sahut mamahnya.

 Kan udah dua hari nggak sekolah neng, nanti ketinggalan pelajaran” sahut mamah sambil mengelus rambut ratna penuh kasih sayang.

 “Diantar sama aa sekolahnya?” tanya mamah.

Nggak usah mah, ntar Ana mau pergi bareng mah, ucap Ratna.

“Ratna, Ratna,,ayo sekolah” Teriak Ana

Ratna keluar dari kamar dan berpamitan kepada mamahnya “ Mah, Eneng sekolah ya “ sahut Ratna sambil menunduk seraya mencium punggung tangan mamahnya

“ Ia, neng, hati-hati dijalan “ jawab mamah

“Nitip Ratna ya neng Ana “ ucap mamah

‘Siap, bu

 “ jawab Ana

Mereka pun berjalan beriringan, di jalan mereka ketemu Suci, Indah, mereka berjalan bersama. Tak terasa ereka hampir sampai di sekolah. Sebelum sampai ke sekolah, muka Ratna terliat pucat karena mereka pasti melewati rumah Andri. Sambil sedikit menengok ke rumah Andre,

Ana berkata “ Tumben dia nggak nongkrong di depan rumah?”

“Ia, ya, biasanya anak itukan suka nongkrong di sisi” ujar Indah

Ratna hanya diam dan tertunduk sambil berjalan. Tibalah mereka di depan kelas. Mereka langsung masuk kelas.

“ Suci, nyapu dulu dong, kamu kan bagian piket hari ini” Ujar Ana

“Siap bos “ sahut Suci seraya mencari sapu untuk membersihkan kelas

Mereka memang selalu datang ke sekolah lebih awal karena takut kesiangan. Hari ini jadwal pelajaran pertama yaitu PMP secara gurunya galak banget. Namanya Pak Malik Syamsul. Anak-anak sering menyebutnya Pa MS.

            Satu persatu siswa berdatangan. Dan akhirnya Andri juga datang dengan Budi. Merekapun masuk kelas. Pak MS masuk ke kelas semua siswa terdiam, serius mendengarkan beliau menerangkan di depan kelas. Ratna masih duduk terdiam, mukanya murung sekali seperti tidak bergairah.

“Ratna, kamu sakit?” tanya Pak MS

“Enggak ,pa,” jawabnya gugup

“Udah jangan ngelamun aja belajarnya, yang fokus ya” sahut pa MS

Sambil berdiri, mata pak MS melihat satu-persatu siswa dikelas.

“Andri, coba kamu ke depan kelas “

“Ia, pak” jawab Andri

Andri pun berjalan menuju depan kelas, semua mata tertuju padanya.

“Coba , beri contoh yang bagaimana contoh sikap kita dalam mencintai tanah air ?”

“Tidak merusak alam ,pa” jawab andri

“Apa lagi ya,,,mencintai mahluk Allah” jawab Andri

Gerrrrr,,,semua tertawa rih rendahlah,,suara ribut dikelas

“Kamu mah ah,,,kabogoh wae” sahut Pa MS

Andri tersenyum, sambil melirik Ratna.

“ Hai,,, kamu mah ah malah melihat ratna” sahut pa MS

Sementara Ratna masih dendam sama Andri, boro-boro mau membalas senyumnya, meliahat pun nggak mau. Ratna dari tadi tertunduk.

“Duduk lagi Andri” sahut Pak MS

“Ia, pak, siap” jawab Andri sambil kembali lagi ke mejanya di paling belakang.

Anak-anak pun kembali serius mendengarkan materi dari pak MS. Dan tak terasa lonceng berbunyi tanda istirahat.

“ Teng,,teng,,teng,,” suara lonceng dipukul oleh pa Mansur.

“hore,,,,istirahat “ teriak anak-anak senang.

“Kita keluar yu “ sahut Ana seraya mengajak Ratna utuk keluar kelas

“ Hayu Ana, Ratna “ sahut Dian seraya mereka berjalan keluar kelas.

“Anna,,,jangan keluar ya “ sahut Ratna seraya matanya menatap Ana

“Ya,,kita dikelas aja” wajab Ana

“ Kenapa sih kok kamu murung aja?” Sahut Ana sambil menatap Ratna

Ratna tertunduk dan menarik napas panjang , seperti ada beban berat yang dia simpan.

“Aku , mau cerita, masalah kemarin tentang Si Andri Cs.

Begini sebetulnya, aku dapat surat dari Asep yang dititip ke Andri, Cuma suratnya belum aku balas, karena aku nggak suka sama Asep, diakan anak nakal, ia sih lumayan ganteng tapi aku nggak suka, kata Ratna . “Terus kenapa kemarin bisa terjadi keributan begitu?” tanya  Ana

Aku juga nggak nyangka, sebetulnya Andri datang kerumahku mau pinjam buku Matematika, dia datang bareng Budi, kebetulan malam minggu, Aku duduk diteras rumah bareng mereka sambil ngonrol sebentar, dan tiba-tiba ada segerombolan anak muda, aku nggak kenal siapa mereka, dan di antara mereka, ada yang meneriaki aku “BONDON”, aku sakit hati. Andri sama Budi mengejar mereka dan terjadilah keributan, Mereka saling baku hantam dan diantara mereka ada yang membawa golok. Dan ketika kejadian ada Pa Suhli yang mengamankan, jadilah mereka digiring ke kantor polisi. Setelah Andri dan Budi digiring ke Kantor Polisi, ternyata ada yang menyusul ditangkap juga dialah Asep dan Yadi.

“Ohhh,,,begitu, berarti Andri dijebak oleha Asep dan Yadi ya?” sahut Anna

“Ya,,,begitulah,,,pokoknya aku benci Asep!” kata Ratna seraya menggumam dalam hatinya.

Ketika mereka asyik berbicang, tiba-tiba datang Asep ke kelas menghampiri Ratna

“Neng,,mana jawabannya? Kata Asep

“Saya nggak mau” jawab Ratna sambil membuang muka

“Ihhh,,,lucunya kalau marah” sahut Asep sambil mencolek dagu Ratna

“A,,udah ahhh jangan buat keributan” sahut Ana

“Ehhh,,,ini juga cantik “ sambil senyum gaya playboy.

“Nyebelin banget” kata Ratna

Tiba-tiba anak laki-laki pada masuk. Akhirnya Asep dan Yadi terkepung didalam kelas.

Andri bergegas sambil melihat wajah Asep “ Sudah jangan diganggu, kasihan” sahut Andri

“Alahhhh,,,belagu kamu Andri, Ada apa nih? Jangan-jangan kamu yang suka sama Ratna?”

Kata Asep seraya berteriak kesal. Andri dan Asep pun saling berteriak sehingga memicu keributan.

Datanglah Pa Suherlan “Ada apa lagi ini Asep?”,,,buat keributan aja

“Penghianat Pa! Si Andri penghianat, teman makan teman” jawab Asep dengan muka memerah menahan amarah.

“Sudah,,,Sudah,” teriak Ratna sambil nangis

“A’Asep, Andri,,maafkan aku, aku tidak akan memilih satu diantara kalian,,,karena aku sudah dijodokan”. Bagai petir di siang bolong semua tertegun dan sangat kaget mendengar jawaban dari Ratna.

“Sudah sekarang bubar, Asep dan Andri mohon saling bersalaman ya” sahut Pa Suherlan

“Ia pa” sahut Andri seraya mengajukan tangan untuk salaman dengan Asep

“Maaf ya,!” mereka pun saling bersalaman.

                           ----------------------------💓💓💓---------------

 ini cerpen hasil curat-coret saya, masih banyak kekurangan

         Premis  

Karakter :

Andre : seorang anak baru pindahan dari kota lain yang memiliki wajah tampan, nakal, sukanya main dan buat keributan

Asep : Kaka kelas yang mempunyai gang yang terkenal sangat badung, rebutan cewek soalnya tampan juga sih. 

Ratna  : Anak seorang Kepala Desa yang sangat disegani, cantik, ramah tapi belum mau pacaran

Konflik

Terjadi ketika Asep suka pada Ratna tetapi Ratna tidak suka. Dan ternyata Andre juga suka dengan Ratna, Asep menganggap Andre berhianat

Endingnya : Ratna tidak memilih satupun diantara keduanya karena Ratna ingin melanjutkan sekolah. Dan merekapun terpisah


Minggu, 27 Desember 2020

Kumpulan Puisi Patidusa








JENUH

Oleh : Ai Setiawati M. Pd



                    

Sendiri

Aku berjalan

Jauh langkah ini

Untuk menggapai Ridho-Mu.

 

Hampa

Hanya suara

hembusan angin dingin

 Sepi, sunyi, senyap, sendiri.

 

Jejak

langkah ini

Semakin jauh berlari

Semakin menjauh hilang pudar.

 

Jenuh

Asaku hilang

Hanya Pada-Mu

Hati ini berlabuh mesra.

 

Purwakarta, 27 November 2020

 

Kamis, 24 Desember 2020

Damai Di hati Damai Di Jiwa

 





    Kata damai sangat luas maknanya tergantung siapa yang akan merangkai kata dan kelihaian jemari penulis hingga teruntai kata indah dan bermakna. Damai dihati damai dijiwa itulah judul yang saya pilih. Kata damai memiliki arti yang sangat positif. Semua umat manusia diseisi dunia ini sangat menginginkan kedamaian.Kalau keadaan damai sudah pasti semua yang kita lakukan akan tercapai. Banyak sekali kejadian dan kegiatan yang semua pasti berujung damai. 

    Saya sebagai guru yang kebetulan diberi tugas tambahan sebagai guru BK, sering kali menemukan permasalahan siswa. Masalah yang sering menimpa siswa diantaranya "Bullying" atau perundungan dimana siswa mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari siswa yang lain. Banyak faktor siswa melakukan bullying diantaranya:

1. Pola asuh yang salah 

2. Keadaan ekonomi siswa 

3. Keadaan fisik 

Ini hanya sebagian yang menjadi penyebab terjadinya bullying. Masih banyak masalah yang menjadi dasar terjadinya bullying. Saya akan melihat dari sisi sebagai siswa yang menjadi korban bullying. Mereka yang sering menjadi korban biasanya siswa yang memiliki kelemahan fisik dan kelemahan mental. Mengapa demikian ??? Karena sudah beberapa kasus saya tanggapi. Ada siswa yang punya kekurangan dalam berbicara (cadel), gayanya seperti anak perempuan, dan dia tidak suka makan nasi. Jadilah dia bahan olok-olokan temannya. Bahkan ada temannya yang sengaja menyimpan nasi didalam tasnya alhasil kejer dia teriak-teriak ketakutan, sampai dia lupa meluk saya sambil nangis, padahal dia anak laki-laki. Ampuuun deh,,,anak-anak kalau sudah bercanda. Ini sudah keterlaluan. Kenapa??? Karena setelah kejadian itu dia sakit selama satu  minggu. Dia menderita demam hebat dan selalu mengigau. Akhirnya saya dengan team kesiswaan turun tangan. Teman saya menanggani pelaku bullying dan saya yang menangani korban bullying. Lumanyan lama kami memecahkan permasalahan ini. Sampai orang tua kedua pihak dipertemukan dan ternyata kedua orang tuanya adalah masih saudara. Alhamdulillah akhirnya ada titik terang. Kami pun melakukan pendekatan lebih dekat dan lebih mendalam. Cukup lama kami menangani masalah ini dan dengan penuh kehati-hatian saya menangganinya. Ternyata susah sekali kami menenangkan anak korban bullying. Walaupun secara kekeluargaan kami telah berunding dan sudah mencapai kata sepakat " damai". Tidak cukup hanya kata damai dimulut saja. Bahkan kami pun sudah mempertemukan kedua pihak keluarga siswa.

    Dari kejadian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kata damai hanya bisa dengan mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Kita sebagai guru harus mampu menciptakan rasa damai di lingkungan sekolah. Untuk menciptakan suasana seperti itu perlu kerjasama antar semua pihak. Tidak bisa hanya satu pihak saja. Saya sangat mendukung program pemerintah tentang sekolah ramah anak. Kalau lihat rogramnya sangat bagus, tapi kenyataan dilapangan sangat berbeda. Untuk menciptakan sekolah ramah anak banyak hal yang harus dipersiapkan. Dari mulai infrastruktur, sarana dan prasarana. Dan menurut saya yang sangat memegang peranan penting adalah guru, karena guru sangat tahu dan sangat paham tingkah laku anak. Guru selalu berinteraksi langsung dengan siswa. Sudah seharusnya kita sebagai guru harus ramah terhadap siswa, memperlakukan mereka secara manusiawi. Ucapan lisan adalah  hal yang paling utama dalam mewujudkan sekolah ramah anak. Sering kali ada siswa yang mengadu tentang ucapan lisan seorang guru yang terkadang ucapannya sangat menyinggung perasaan siswa. Disilah saya mengambil peran sebagai guru BK, saya berusaha memberikan penjelasan sesuaia dengan kemampuan berpikir siswa. Alhamdulillah hasilnya siswa dapat memahami. Begitupun dengan guru, saya suka mengajak diskusi guru-guru yang merupakan rekan kerja agar mereka bisa memahami siswa secara menyeluruh. Karena tidak menutup kemungkinan ada saja guru yang memiliki sikap dendam terhadap siswa, pun sebaliknya siswa dendam terhadap gurunya. Kalau sudah beginikan masalah jadi rumit.  Maka ciptakanlah damai didalam hati kita alhasil ketika kita berhadapan dengan siswa pun kita akan merasa damai. Tidak akan ada kekerasan fisik ataupun kekerasan mental. Apabila suasana damai sudah tercipta maka akan terwujud sekolah ramah anak. Alhasil damai dihati damai dijiwa akan tercapai. Semoga





Senin, 21 Desember 2020

Patidusa Bunga

 




 

BUNGA

Oleh : Ai Setiawati 

 

 

Kau

Ku suka

Setiap pagi hari

Sapa aku dengan warnamu.

 

Semerbak harum wangimu buatku

Tersenyum menyambut pagi

Cerah ceria

 Warnamu.

 

Bungaku

 selalu menghiasi

 pekaranganku dengan sejuta

Wangi, warna dan rimbun daunmu.

 

Kau tenangkan hatiku  saat

Lelah mendera jiwa

Hari-hariku

Lelah.

 

Purwakarta, 17 Desember 2020

Rapot Anakku

  


    Sore hari diruang keluarga, kami sedang duduk santai sambil menunggu sore. Saya sendiri biasa dengan kegiatan rutin menyiram bunga. Tiba-tiba sisulung memecah kesunyian. Dia berkata dengan suara beratnya.

"Mbu,,,gimananya,,belajar online cape banget, banyak yang nggak bisanya" . Sulungku sekarang duduk di kelas XII SMA jurusan IPA. Dia sering mengeluh tentang pembelajaran PJJ nya, banyak kendala. Saya selaku orang tua harus sangat bijak menyikapinya.

"Ya, harus bagaimana lagi, itulah peraturannya , pemerintah sayang dengan kita dan tidak mau kalau kita menjadi korban virus ganas"Sahutku

"Ia. bu, nggak tahu deh nilaiku juga, aku pusing" Sahut Zahwa anak gadisku, ia masih duduk di kelas VI SD.

Anak-anak selalu mengeluh dengan semua kegiatan PJJ nya. Irgi sering ngeluh kalau dia nggak ngerti dan susah konsentrasi kalau belajar lewat online, begitupun dengan adiknya. Awal-awal masa Pandemi  saya sampai kebobolan kuota. Dan akhirnya sayapun memasang WIFI dikarenakan sangat dibutuhkan.

Itulah percakapannku yang selalu menjadi pokok pembicaraan dikala keluarga kecilku berkumpul mengisi waktu senggang.

Tidak terasa sekarang sudah memasuki semester ganjil ditahun ajaran 2020. Alhamdulillah sedikit demi sedikit anak-anak sudah mulai bisa mengikuti model pembelajaran Online.

"Bagaimana sih ini, kasihan anak-anak kalau harus belajar online terus" Suamiku bertanya padaku

"Semoga semester baru kita bisa sekolah tatap muka" Jawabku

"Bener nih bu?" tanya zahwa

"Ahhh, nanti suka rubah lagi peraturannya" Jawab Irgi

"Semoga saja keadaan cepat berubah, kegiatan kita seperti semula" Jawabku

"Aamiin ya Allah" sahut kita bersamaan.

"Kaka, rapotnya dibagikan atau pake PDF?" tanyaku pada sisulung

"Rapot dibagikan disekolah bu, hanya tetap memakai protokol kesehatan" Jawabnya

"Ohh,, baiklah kalau begitu" sahutku.

"Ibu saja yang ngambil rapot kaka" sahut suamiku

"Ia , ibu aja yang ngambilnya"  sahut Sisulung dengan senangnya

"Ibu,,,rapot aku diambil nggak?" tanya Zahwa

"Belum ada info neng" jawabku

"Oh,,,ya sudah sama ibu saja ya" sahut Zahwa

    Setelah percakapan disore hari. Ada perasaan cemas dalam hati saya. Bagaimana nilai rapot anak-anakku? Gumamku dalam hati. Saya sangat menyadari kalau selama PJJ ini kurang maksimal mendampingi anak-anak belajar. Semua dikarenakan saya harus ekstra keras juga melakukan kewajiban saya sebagai seorang guru. Semua kembalikan kepada Allah apapun hasil nilai rapot anak saya nanti, saya harus terima dengan lapang dada. Pembagian rapot sisulung hari Sabtu, jadi jadwal tidak berbenturan dengan kegiatan pembagian rapot murid-muridku.

Tibalah pembagian rapot sisulung, kita pergi berdua menaiki motor. Sepanjang perjalanan sisulung ngobrol. Dan akhirnya dia bertanya "Ibu, kenapa sih kok aku nggak boleh bawa mobil, kan sudah punya SIM, sudah gede lagi?".

"Nanti juga kalau sudah waktunya pasti dikasih" Jawabku

"Ahhh,,,ayah suka susah bu"Jawabnya

Tak terasa sampailah kami disekolah yang dituju. Ada rasa haru, bahagia, karena sekolah tempat anakku menuntut ilmu sekarang adalah tempat yang sama, jadi kami satu almamater.

"Ibu jangan lama-lama ngobrolnya"sahut sisulung

"Ya" jawabku cepat

Tibalah saya dikelas dan kita tidak boleh berlama-lama. Pa Walikelas menerangkan tentang kemajuan belajaran anak saya. Alhamdulillah nilai anakku memuaskan. Dadaku bergetar ketika ku bertatap mata dengan walikelasnya sisulung, Ternyata beliau masih mengenalku, Alhamdulillah beliau masih sehat, cuma mengeluh sakit kaki, jadi nggak kuat naik tangga, sementara kelas sisulung dilantai dua. Ketika saya memandang wajah beliau terbayang waktu saya masih pakai baju seragam putih abu-abu.  Dulu beliau begitu gagah dan disiplin, kalau berkata selalu bijaksana. Ahhh Pa Ade guruku.Saya pun berbincang sejenak dan yang membuat saya terhentak ketika beliau berkata

"Selamatnya kamu sudah jadi ibu yang baik, bisa mengendalikan anak sehingga anakmu sangat sopan dan santun dengan semua guru", Rangking bukan patokan ya,, tapi nilai anakmu bagus, silahkan mulai membimbing anakmu, karena sebentar lagi anakmu kuliah" sahut beliau

"Ya Allah, tidak terasa anakku sebentar lagi kuliah, Tidak terasa karna waktu begitu cepat berlalu.

"Ya Allah,,, terimakasih begitu baik walikelasnya. Terima kasih guruku sampai kapanpun selalu ku ingat.

    Sampailah kami ke rumah. Disambut oleh suamiku yang kebetulan waktunya dia istirahat

"Rangking berapa kak?" Tanya suamiku

"Nggak ada rangking ayah, sudah nggak jaman, yang penting nilai kakak bagus dan bisa masuk kuliah di tempat yang diinginkan "Jawab sisulung

"Ayah, Ibu,,siapkan semuannya ya,, kakak mau kuliah".

Hatiku bergetar mendengar ucapan sisulung. Saya sadar sekarang kau sudah tumbuh menjadi anak yang dewasa dalam segala hal.


Pemudaku

 







PEMUDAKU

Oleh : Ai Setiawati


Tujuh belas tahun umurmu 
Tinggi tegap badanmu
Tak terasa kini
Pemudaku.

Dipundakmu kusandarkan harapan hidup
Kelak kau harus berjuang
Samudera luas
Terbentang.

Pemudaku
Dalam setiap 
Doa, kusebut namamu
Semoga cita-citamu tercapai indah.

Suatu hari kelak nanti
Jadilah pemimpin bijak
Rendah hati, beriman
Jadilah imam
Pemudaku.


Yakinlah
Kau bisa
Membuktikan semua janjimu 
Kepada Orang tua dan dirimu sendiri.



Purwakarta, 21 Desember 2020



Kamis, 17 Desember 2020

Maafkan Aku Mamah










                                                                       Oleh : Ai Setiawati

     Cerita ini ku buat berdasarkan pengalamanku. Ini berawal sejak aku masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Ketika itu bu Ena guru kelasku di kelas satu bertanya "Siapa nama ibu?" Tanya bu guru .aku jawab " Ma Enah". ketika aku menjawab pertanyaan itu sepertinya bu guruku tertegun penuh tanda tanya. Dengan rasa sayang beliau bertanya kembali padaku "Betul itu nama ibu mu?" "Betul bu " jawabku. Ya sudah nanti lagi ya, ngobrol sama ibu, sahut beliau. Semenjak percakapan dengan guruku. Ada terbersit sejumlah pertanyaan dalam hati. Siapakah ibuku? Masih adakah? Dimana sekarang dan banyak pertanyaan lain yang bergelayut dalam pikiranku. Sesampainya di rumah. Ema dengan senyum hangat menyambutku dan beliau menyuruhku ganti baju lalu shalat dzuhur. Masih dalam keadaan pikiran yang penuh tanda tanya. Setelah selesai shalat dzuhur, Ema menyuruhku makan siang. Wah ada kesempatan nih, pikirku. Aku bisa bertanya pada Ema.Sambil aku makan siang, Ema menemaniku makan. Aku bertanya "Ema, aku anak keberapa? Tadi bu guru bertanya, sahutku pada Ema. Ema menarik napas panjang, seperti ada segumpal resah didalam dadanya. Ema berkata: " Nanti setelah dewasa kamu pasti mengerti, teh. Panggilanku sejak kecil adalah Teteh, karena aku adalah cucu perempuan pertama bagi keluarga besar nenekku.  Selain Ema dirumah ada juga Bibi. Bibiku seorang guru SD dan waktu aku kelas satu SD, bibiku belum menikah.  

    Aku ingat tiap akhir libur sekolah, aku selalu liburan ke kota. Biasanya Bapak selalu menemaniku ke kota. Bapak panggilanku kepada kakek. Inilah awalnya saya tahu siapa orang tuaku sebenarnya. Saya ingat sepanjang perjalanan dalam Bus, bapak selalu bercerita. Dan aku pun bertanya "Pa, Kita mau kemana? tanyaku. "Kita menemui mamah, kan teteh suka nanya terus" sahut bapak. "Ohhh,,,memangnya bukan Ema ? sahutku 

"Bukan, Ema adalah nenekmu, Bi Eha Bibimu, Bapak adalah kakekmu" sahut bapak

"Ohhh,, aku hanya bisa menjawab begitu saja". Sepanjang perjalanan kakek terus bercerita.

Dan akupun memberanikan diri bertanya pada kakek.

 "Pa,,kenapa aku harus tinggal sama Ema dikampung? Kan mamahku ada? tanyaku.

 Kakek menarik napas panjang, karena menurut kakek mana mungkin anak usia 7 tahun mengerti tentang hal itu. Tapi tidak denganku. Aku anaknya cerewet sering bertanya, sampai-sampai kalau kakek cape dengan pertanyaanku, kakek suka pura-pura tidur. Seperti saat ini kita dalam perjalanan ke rumah mamahku. kakek cape sekali mendengar ocehanku. Akhirnya kakek berkata "Nanti tanya sama mamah nya",biar teteh ngerti. Aku pun hanya tersenyum. Tak terasa Bus yang kami tumpangi pun sampai di tempat tujuan. Senyum sang mamah merekah menyambut kedatanganku. Peluk dan cium sebagai pelepas rindu pada anaknya. Setelah istirahat dan makan siang mamah ngobrol santai denganku, menanyakan tetntang keadaan teman, sekolah, ngaji dan semua kegiatannku. Akhirnya aku beranikan diri untuk bertanya "Mamah, kenapa teteh harus sekolah di kampung sama kakek, bukankah mamah sama bapak masih ada? Kenapa? tanyaku. Mamah mengelus kepalaku dengan rasa sayang. "Maafkan mamah ya, sebetulnya mamah pingin sekali teteh tinggal disini, sekolah disini,, Tapi nggak boleh sama nenek. Sahut mamah dengan perasaan yang bercampur aduk. "Kenapa?" tanya ku sambil terus bertanya. "Nanti teteh mengerti dengan sendirinya, tanpa harus mamah jelaskan" jawab mamah sambil meninggalkanku yang masih terdiam penuh tanya. 

    Sudahlah,,kisah itu sudah aku lupakan, waktu terus berputar , aku terus  bertumbuh menjadi gadis remaja. Ingin rasanya ada teman curhat ketika aku sedang ada masalah tapi tidak bisa karena orangtuaku jauh di kota. Kulewati masa kecil hingga masa remajaku di kampung bersama Ema, Kakek, Bibi. Tibalah waktunya Bibiku menikah, banyak orang yang bilang aku anaknya. Ketika ada yang bilang begitu bibiku hanya tersenyum. Bibi pun menikah dan sang paman sangat menyayangiku bahkan beliau suka memanggilku sulung. Ada sedikit keosongan hati ketika tidak ada mamah dalam keseharianku. Alhamdulillah walaupun orang tuaku jauh dikota, aku tidak kehilangan kasih sayang. Ada Ema dan Bibi yang menggantikan posisi mamah disaat jauh. Inilah yang membuatku sedikit berbeda sikap kepada orang tuaku. Ada perasaan dibuang, diabaikan. Bahkan yang lebih menyakitkan ketika ada saudaraku yang bilang kalau aku anak yang dibuang, nggak keurus dan kata-kata makian lainnya. Dan itu membekas sampai sekarang. Aku sangat tergantung sama Ema sama Bibi jadi kalau ada apa-apa pasti minta pendapat mereka. Seolah tidak percaya kepada mamah. Mamah pun suka kaya canggung kalau mau minta tolong atau minta bantuanku. Semua berjalan mengikuti jalannya waktu. Tibalah saatnya aku lulus SMP. Dan ini sebagai awal aku tinggal bersama mamah. Alhamdulillah akhirnya aku bisa bareng sama mamah. Cuma ada perbedaan dalam mendidik. Kalau Ema sama Bibi sangat disiplin. Semuanya harus bisa sehingga akupun menjelma mejadi gadis yang sangat mandiri. Aku selalu bilang ke mamah, jangan canggung mah kalau mau nyuruh. Ketika SMA kegiatannku banyak mulai dari OSIS, Taekwondo,Paskibra, Les Bahasa Inggris. Mamah sampai binggung. Mamah berpikir siapa yang akan mengantarkan ku kesekolah, ketempat latihan. Aku jawab dengan lantang "Biar teteh sendiri, kan banyak teman". Lagi-lagi mamah tidak bisa bekata apa-apa.

    Aku ingat pesan Ema sama Bibi "kalau sudah diam sama mamah harus nurutnya". Aku jawab ya. Kan selama ini aku anak penurut. Alhamdulillah tidak begitu banyak masalah dengan mamah, atau mungkin mamah yang banyak mengalah kepadaku. Maaf kan aku mamah,,,terkadang aku suka egois. Itu yang selalu ku ucapkan dalam hati tiap kali kami berselisih. Tibalah waktunya aku menikah. Nah saat ini lah mamah banyak sekali tuntutannya. Berbagai syarat dan ketentuan berlaku yang terkadang tidak masuk akal. Selama masih tidak mengekang aku ikuti saja. Tibalah datang seorang pemuda datang melamarku dan syarat yang pertama mamah ucapkan adalah :'Mamah minta kalian kalau sudah menikah tidak boleh jauh dari mamah, itu ada rumah sudah disiapkan untuk kalian berdua". mamah berkata sambil sedikit bergetar menahan tangis. Calon suamiku pun mau tidak mau harus mengikuti kemauan mamah. Alhamdulillah sampai saat ini mamah masih bisa bersamaku walaupun beda rumah. Rumah kami saling berhadapan. Dan aku pun hamil dan melahirkan anak pertamaku dan lagi-lagi mamah bilang "Biar mamh yang akan mengurus anak-anakmu" . kami pun tidak bisa mengelak. Pernah kami memiliki asisten rumah tangga karena taku mamah kecapean. Malah mamah marah dan tidak ramah sama asisten rumah tangga. Dan mamah pun berkata "Biarlah mamah mengurus anakmu, agar rasa bersalah mamah terobati". Ya Allah mamah, kok berkata begitu. Apapun yang terjadi dalam hidupku semua karena Allah, aku tidak pernah menyalahkan ejadian masa kecilku. Aku bahagia karena mempunyai tiga ibu. Ibu pertamaku adalah yang melahirkanku, Ibu kedua, Ema yang membesarkanku, Ibu yang ketiga adalah bibiku yang selalu dengan penuh sabar menjawab setiap kegundahan hatiku. Sayangnya Bibiku sekarang telah tiada, hanya do'a yang bisa aku panjatkan semoga beliau menjadi ahli surga. Ema ku masih ada tapi sudah sangat sepuh dan pikun, setiap ada cucunya yang datang dia pasti menanyakannku, bahkan semua cucu perempuan dia panggil namaku "Ai". Aalhamdulillah mamahku masih ada. Mafkan sikapku selama ini, yang terkadang membuatmu tidak merasa memiliki anak perempuan. Karena aku tidak bisa bersikap manja, dan tidak suka curhat ke mamah. Tapi itu dulu ketika aku belum menikah. Alhamdulillah setelah kita hidup bersama kita bisa saling memahami. Dan kita bersama-sama membesarkan anak-anakku. Cuma ada sikap aku yang sampai sekarang tidak berubah, kalau aku sudah mau ketemu sma ema dikampung, pasti harus langsung pergi mudik ke kampung. Cuman sekarang ada rasa kehilangan setelah bibi meninggal. Tiap pulang kampung tidak seindah dulu lagi. Akupun hanya bisa memandangi batu nisan bibi,,dialah ibu dalam hatiku.

 I love you mamah,,,maafkan teteh 🙏🙏🙏





Kamis, 10 Desember 2020

Rindu Tak Berujung

 




 

Rasa bangga ketika saya mengabdi sebagi pendidik. Alhamdulillah saaya masih diberi kesehatan sampai saat ini. Saya bangga menjadi Guru, suatu pekerjaan yang sesuai dengan hati nuraniku. Ribuan langkah ku jalani, Beribu canda dan tawa kita lewati. Ribuan jejak langkah yang ditinggalkan ditempat ini. Ku jalani hariku sebagai guru, ku ucapkan kata demi kata nasehat, ku berikan ilmu dengan penuh keikhlasan. Setiap hari ku lihat senyum mereka dengan penuh harapan. Ku sapa satu persatu .  Diantara mereka terkadang ada yang senang disapa, ada juga yang suka kaya nggak kenal. Yang suka membuat saya tersenyum ketika ada anak yang takut kalau aku panggil, padahal aku hanya mau menanyakan kabarnya saja.

          "Asallamuallaikum" sahutku ketika bertemu  segerombolan anak kelas 7. 

Tiba-tiba datang lagi  segerombolan anak kelas 8, ku sapa juga mereka

 "Asallamuallaikum anak-anakku? sapaku

"waallaikumsalam bu, Waallaikum salam ,Bunda" sahut mereka sambil berebut mau mencium tanganku. 

" Haiii,,,Bunda" teriak Astid dan segerobolan anak kelas 9.

" Asallamuallaikum, apakabarnya sayang" Tanyaku

"Waallaikumsalam, sehat bunda, Semangat dan selalu ceria" jawab Wulan. Sambil berebut mau mencium tanganku.

Aku masih diam digerbang bersama teman-temanku menyambut kedatangan mereka

"Asallamuallaikum" sapaku kepada setiap siswa yang datang

  "Waalaikumsalam,,bu" sahut mereka kompak, satu persatu mereka mencium punggung tanganku

 Sambil sesekali aku menanyakan namanya,  maklum aku selama ini kebagian mengajar di kelas 9. Aku guru IPS di kelas 9. Dan diberi tugas sebagai Guru BK, Pembina Drumband juga. Itulah kegiatanku setiap pagi, kita selalu dibiasakan datang lebih awal sehingga bisa menyambut kedatangan mereka didepan gerbang sekolah. Kami diberi tugas secara bergantian dan jangan sampai kami datang terlambat. Alhamdulillah dengan begitu kami bisa tahu keadaan siswa pas masuk sekolah. Kita bisa lihat kerapihan siswa, Kedisiplinan siswa, Keakraban siswa, Kedekatan anatara guru dan siswa.

  Ada kejadian lucu yang sampai saat ini aku kenang. Karena saya diberi tugas sebagai pembina eskul Drumband saya jadi terkenal sebagai guru Drumband. Cerita berawal ketika  disekolahku ada tiga orang dengan nama yang sama. Dan akhirnya nama bekenku "Bu Ai Drumband" ini cerita bermula ketika aku diberi tugas menjadi pembina eskul Drumband sejak tahun 2006.

 Alhamdulillah sampai sekarang masih menjadi pembina Drumband, padahal aku sudah bosan. Dan ketika aku mengajukan untuk mundur dari pembina Drumband,,malah dilarang sama bapak Kepala Sekolah.

"Pa, maaf nih boleh nggak saya mau minta ijin mengundurkan diri "? Sahutku memulai perbicangan

Saya berbincang disaat waktu istirahat dan kebetulan beliau lagi santai. Kita berbicang ditaman dibawah pohon mangga.

"Mengundurkan diri bagaimana? sahut beliau

"Saya mau istirahat dulu pa, saya sudah terlalu lama menjadi pembina Drumband". Dan kebetulan saya juga sedang hamil mengandung anak yang ketiga.

"Jangan bu, sudah ibu saja, saya lihat belum ada guru lain yang sanggup menjadi pembina drumband" sahut beliau. Saya pun berbincang cukup lama dengan beliau.

Dan tiba-tiba ada anak yang menghampiri kita. "Maaf bu, Mau ke Bu Ai Drumband, yang mana nya?" sahut siswa saya. Rupanya siswa ini baru kelas 7 jadi belum kenal dengan saya.

"Ada perlu apa?' tanyaku

"Bu,,saya Daffa mau ikutan eskul Drumband, tapi mana bu Ai nya , kok saya nggak lihat" sahut siswa saya dengan polosnya.

Saya salut dengan anak ini, dengan penuh keberanian dia bertanya. Saya hanya tersenyum sambil memperhatikan sikap Daffa yang sudah mulai kikuk. Daffa ditemani ke tiga temannya

"Ibu, mana bu Ai nya" sahut Daffa

Saya sambil menahan tawa saya  menyodorkan tangan ke tangan Daffa. "Saya bu Ai" jawabku

"Bu Ai drumband, bu" jawab Daffa masih dengan sikapnya yang penuh percaya diri

Kebetulan bapak kepala sekolah masih bersamaku. Beliau ikut berbincang dengan kami

"Daffa mau ikutan Drumband? sahut beliau

"Ya, pa ini temanku juga mau ikutan, sambil pemperkenalkan temanya satu persatu.

"ini Segil, ini Heriawan " sambil mereka bersalaman dengan kami.

'Kalian anak hebat, pemberani, semoga kalian bisa mengukir prestasi bareng bu Ai" sahut beliau

"Pa, Bu Ai nya mana? tanya heriawan dan Segil berbarengan

"Kalian belum pernah ketemu dengan bu Ai? tanya beliau

"Belum, pa" jawab mereka kompak

"Saya kan baru kelas 7, baru masuk pa " Jawan Segil

"Ini saya perkenalkan, ini bu Ai yang dari tadi ada dihadapan kalian" sahut bapak kepala sekolah

Mereka bertiga gugupnya bukan main. Sambil menyodorkan tangan sebagai tanda perkenalan.

"Maaf bu, saya enggak tahu" sahut Daffa

"Maaf, bu,,aduh jadi nggak enak nih sama ibu" sahut Segil

"Perkenalkan saya heriawan bu, maaf ya " sahut Heriawan

Mereka terlihat sangat gugup karena ternyata orang dicari sudah ada didepan mata mereka.

"Tuh, kan bu,,,Ibu sudah terkenal dimata anak-anak" sahut bapak kepala sekolah menegaskan kembali

"Lanjutkan" sahut belaiu seraya mengacungkan kedua jempolnya. Saya pun mengangkukan kepala sebagai tanda setuju.

Dan akhirnya kita semua tertawa dan mencairlah suasana. Bapak kepala sekolah berlalu dari hadapan kami. Kamipun melanjutkan perbincangan. Dan kita pun terlibat suatu perbincangan yang hebat, karena kebetulan sekolah kita akan ikut lomba Jambore Drumband tingkat kabupaten. Berbagai taktik dan teknik kita gali. Kita fokus latihan tiap hari, sudah tidak peduli kulit kita menjadi hitam karena terbakar matahari. Semua anggota Drumband bersungguh-sungguh dalam latihan ,Tidak lupa kita hubungi alumni agar bisa membantu kita. Kita disiplin dalam latihan.  Ternyata hasil tidak menghianati proses. Alhamdulillah sekolah kita menjadi juara umum. Suka -cita tak terbendung ketika sekolah kita diumumkan di podium dan membawa piala sebagai juara umum. Gemuruh tepuk tangan, dan ucapan selamat berdatangan dari para pembina yang lain. Alhamdulillah dipenghujung tahun 2019 eskul drumband telah mengukir prestasi. Ada rasa haru, bangga terukir dalam hati kami.



Ahhh,,,itu hanya sepenggal kisah keseharianku. Disaat pandemi Covid-19 ada sebersit rasa yang tidak bisa kupendam. Aku sangat rindu dengan murid-muridku.  Setiap ku tatap deretan bangunan yang begitu kokoh yang terlihat hanya keangkuhan. Tidak ada celotehan murid-muridku, Tidak terlihat  kerumunan, Tidak terdengar teriakan dari lapang upacara, tidak terdengar jejak langkah ditiap lorong kelas. Tidak terdengar suara gemuruh Drumband yang terkadang memekakan telinga. Dan sekarang Kulihat lapang upacara sangat luas dan sunyi. Saat aku terdiam melihat deretan foto yang tersimpan didalam memory handpone.  Terpaku ketika melihat deretan piala hasil jerih payah mereka. Ada berjuta kenangan kau tinggalkan dalam pikiranku. Kau lukiskan berjuta prestasi. Saya sangat merindukanmu. I love you GAKSI (Gita Kirana Sukatai)

                                               💗💗💗💗💗💗💗💗💗 


Jumat, 04 Desember 2020

Lakukanlah Dengan Hati Maka Hasilnya Luar Biasa

 



                             Hari / Tanggal : Jumat, 4 Desember 2020
                Waktu : 19.00 - 21.00 WIB
                Pemateri    : Dede Suryana S.Pd, M.Pd

            oleh : Ai Setiawati M.Pd

    Pemateri kali ini adalah seorang guru SD yang sudah mengabdikan diri selama 33 tahun dan menekuni pendidikan Inklusif. Beliau adalah Juara Guru SD Inspitarif Kemendikbud Tingkat Nasional. Beliau sebagai guru di SDS Kemala Bhayangkari 1 Bandung. Abah Dede begitu panggilannya. Pas saya baca CV nya ternyata beliau sebagai guru kelas. Dan yang sangat spesial adalah beliau diberi tugas untuk mengelola kelas Inklusif.  Pendidikan Inklusif  adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur difabel dapat  dilayani disekolah terdekat, dikelas reguler bersama-sama teman seusianya(Wikipedia).Pendidikan Inklusif bertujuan untuk menyatukan atau menggabungkan pendidikan reguler dengan pendidikan khusus kedalam satu sistem lembaga pendidikan yang dipersatukan untuk mempersatukan kebutuhan semua. Difabel hanyalah suatu bentuk kebhinekaan. Didalam individu berkelainan pastilah dapat ditemukan keunggulan-keunggulan tertentu, sebaliknya didalam setiap individu-individu pasti terdapat juga kecacatan tertentu. Atas dasar itulah maka disekolah tempat Abah mengabdi ditunjuk sebagai sekolah inklusif.  Prosedur menjadi sekolah inklusif harus melalui prosedur diantaranya:
  • Sekolah mengajukan Proposal yang ditunjukan ke Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten
  •  Dinas Pendidikan memverifikasi ke sekolah
  • Dinas Kota/Kabupaten meneruskan ke Dinas Pendidikan Provinsi
  • Dinas Provinsi akan mengeluarkan SK sebagai sekolah penyelengara pendidikan inklusif
    Abah Dede menjalani tugas sebagai guru inklusif  dengan senang hati. Akan terbayangkan betapa  beratnya ketika kita harus melayani anak yang punya kebutuhan khusus. Perlu penanganan yang serius dan hanya orang yang punya hati seluas samudera yang dapat mampu menjalaninya. Abah Dede adalah seorang guru honorer yang sangat berbakti  dan luar biasa. Beliau bukan guru biasa tetapi beliau guru luar biasa . Saya yakin dengan keuletan, sikap lemah lembut, tekun, telaten dalam melayani siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Karya Abah dituangkan dalam sebuah naskah yang berjudul    " Pemberdayaan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa PDBK Dalam Seting Inklusif". Abah diikut sertakan dalam lomba Inobel. Menurut paparan yang beliau ungkapkan bahwa ketika diikutkan dalam lomba Inobel, beliau kesulitan dari segi keuangan, akan tetapi atas dukungan rekan-rekan guru akhirnya beliau dapat mengikuti prosesnya sampai akhir. Buah dari kesabarannya makan beliau dianugerahi juara Inobel ke 2 Tingkat  Nasional. Dan diapresiasi sebagai Guru Inspiratif.

    Abah dede sampai saat ini statusnya masih guru honorer, tetapi hal ini tidak menyurutkan niatnya untuk terus mengukir prestasi. beliau merasa belum berpestasi tetapi masih berproses. Prestasi yang diterimanya kali ini adalah bonus dari anak-anak yang berkebutuhan khusus yang selalu mendo'akanya.  Beliau berpesan layanilah anak didik kita dengan sepenuh hati, perbedaan janganlah dijadikan masalah akan tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai anugerah. Peserta didik adalah guru dan sebagai ilmu. Ya Allah Abah Dede sangat luar biasa dan sangat menginspirasi. Pribadi yang sangat luar biasa, Teladan untuk kita semua. 









 

Kamis, 03 Desember 2020

Dunia Dalam Genggamanmu

     







    Hari ini tepat satu minggu saya bergabung di grup Guru Menulis Gelombang 16. Untuk tantangan menulis hari ini temanya adalah "Media Sosial" demikian berita di WA grup. Wow... tema yang sangat mudah dibaca tetapi perlu pemahaman yang tinggi. Baiklah...saya akan mencoba untuk menuangkan tulisan yang disesuaikamn dengan temanya. 

    Menurut Wikipedia Media Sosial adalah adalah media daring yang digunakan satu sama lain dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu . Kalau melihat definisi diatas artinya semua orang bisa saling kenal dan saling menyapa tanpa kita tahu orangnya. Woowww,,,luar biasa sekali Informasi Teknologi ini. Saya bersyukur bisa menikmati hidup dijaman serba canggih ini. Dan semua ini harus kita ikuti alur perubahannya, kalau tidak nanti kita akan menjadi orang yang tertinggal atau Kudet (Kurang Update). Perubahan teknologi informasi setiap waktu terus berganti. Semakin lama semakin kita merasa tertinggal dan merasa bodoh apabila kita tidak mau belajar. Rasanya hampir semua orang yang hidup dijaman ini semua memiliki media sosial kecuali orang yang anti atau orang yang tabu. 

    Saya sendiri masih inggat pertama kali memiliki FB tahun 2010 itu pun di kasih tahu oleh suamiku. Awalnya aneh dan agak canggung. Waktu itu kalau tidak salah masih jamannya BB. Tampilan dilayar Hp jadi sangat meriah. Diman fungsi Hp sudah mulai bergerser bukan hanya bisa  mengirim SMS atau telepon saja tetapi  sudah bisa mengirim foto, video, bahkan video call dan berbagai fungsi yang serba  canggih. Dengan adanya media sosial maka rasanya jarak dan waktu begitu sempit, karena kita bisa berinteraksi dengan siapapun, dimana pun, kapanpun. Tidak terbayang oleh kita kalau dunia tidak ada internet. Sepertinya semua orang didunia akan sangat sedih. 

    Saya suka memperhatikan di dalam rumah saja. Dimana saya sekeluarga semuanya senang bermedia sosial. Anak sulung saya sukanya main Games dan suka Mabar (Main Bareng). Anak gadis saya yang beranjak remaja suka main IG dan suka main Tiktok. Suami saya suka dengan musik bahkan masuk grup karaoke dan aktif di FB. Saya sendiri termasuk yang tidak terlalu suka bermedia sosial paling-paling FB, WA dan sekarang mencoba Blog. Alhamdulillah berkat media sosial juga saya dapat bergabung di grup ini.

    Bisa dibayangkan bagaimana imajinasi masing-masing anggota keluarga saya. Bagaiman dengan mudahnya mereka semua dapat berselacar didunia maya hanya dengan satu sentuhan jari. Satu sentuhan jari, dan akan membuka cakrawala dunia. Tapi dibalik itu semua saya selaku orang tua tetap harus memantau kegiatan anak-anak bahkan suami saya. Bagaimana caranya?? Awalnya saya juga nggak tahu. Alhamdulillah ada teman saya yang bisa ngotak-ngatik IT. Bukannya saya tidak percaya kepada mereka , tapi saya jaga-jaga. Jangan sampai gara-gara bermain media sosial , keluarga jadi hancur, masa depan anak jadi hancur juga,,,Amit-amit jangan sampai. Disinilah saya harus berperan serta dalam menentukan pergaulan dan tumbuh kembang anak-anak saya. Apalagi anak yang bungsu juga sudah senang main Gadget.  Intinya bahwa cerdaslah dalam bermedia sosial. walaupun ada istilah "Dunia Dalam Genggamanmu" tetap kitalah secara pribadi yang harus bisa memilah dan memilih dalam bermedia sosial. Pergunakanlah media sosial untuk hal-hal yang baik dan yang dapat membantu kita.

Rabu, 02 Desember 2020

Guru Mulia Karena Karya

 

    Hari ini di awal bulan Desember, kegiatan saya begitu padat. Saya masih WFH (Work From Home) kegiatan sebagai pendidik saya lakukan dari rumah. Kebetulan disekolah sekarang sedang ada kegiatan PAS (Penilaian Akhir Semester). Kegiatan yang paling menyenangkan saya adalah Pelatihan Belajar Menulis. Kelas hari ini adalah kelas Motivasi dimana kegiatan dimulai jam 19.00 yang menjadi Nara Sumber adalah Bu Umi Rosidah M.Pd , beliau guru PAI di SMPN 2 Kepung Kabupaten Blitar yang sangat  luar biasa dikarenakan sudah mendapatkan beberapa penghargaan dan prestasi yang sangat membanggakan. Malu rasanya ketika saya membaca deretan prestasi beliau. Dan prestasi beliau yang paling  baru adalah Juara Apresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud 2020.


Jika kita membaca slide diatas maka kita akan tersadar, bahwa menjadi seorang guru harus mampu berinovasi dan menjadi inspirasi untuk anak didik kita. Walaupun berat tetapi kita harus bisa. Mulailah dengan hal yang mudah, mulailah dari hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri, itulah moto yang selalu saya pegang teguh. Ini tugas berat kita sebagai seorang pendidik, karena kitalah Pelukis masa depan generasi muda, Menjadikan mereka pribadi-pribadi yang unggul untuk kejayaan bangsa Indonesia.
    Nara sumber kali ini rupanya orang yang sangat memegang teguh konsistensi sehingga beliau mampu menjadi orang yang sangat tangguh dan mumpuni di bidangnya. Selama beliau berkarir beliau tidak pernah mendapatkan masalah dengan pimpinan maupun dengan rekan kerjanya. Semua bisa terjadi karena beliau mampu memberikan kontribusi yang seimbang kepada sekolah ketika beliau aktif dikegiatan diluar . Ada beberapa pekerjaan yag memerlukan tanggungjawab yang sangat berat diantaranya : Prokot Utama UNBK, Admin E-rapot, Admin PPDB, Ketua SMPI dan beberapa tugas lainnya. Kunci dari semuanya adalah: Kegiatan kita diluar dan disekolah harus seimbang. Ini Merupakan jawaban atas pertanyaan saya terhadap beliau.
     Ada cara yang dilakukan oleh beliau untuk tetap menjaga Mood agar tetap konsisten dalam menulis, salah satunya  yaitu tetap berada dalam komunitas yang produktif. Tetapkan motiasi kita untuk menulis. Motivasi yang kuat adalah satu-satunya alasan agar kita tetap bisa menulis.  Inilah sepenggal pengalaman beliau ketika mengikuti INOBEL 2015 dan menjadi pemenang INOBEL tahun 2017. Yang pertama beliau lakukan adalah harus mempunyai akun di web KESHARLINDUNG DIKDAS dimana dalam web itu banyak memuat tentang semua informasi perlombaan. Pilihlah Inovasi dalam metode atau media pilih salah satu saja agar tidak rancu. Buatlah judul harus menunjukan Inovatif dan unik, Struktur penulisan karya ilmiah harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan panitia.Karya tulis harus bebas dari plagiat atau lolos uji Similarity. Untuk kegiatan yang terakhir belaiu  mengangkat tentang " Pemanfaatan Microsoft 365 dalam pembelajaran jarak jauh".
Dari semua uraian beliau, rasanya saya banyak tercengang, kaget, luar biasa, dan beliau memang patut beri label sebagai " GURU LUAR BIASA" dengan sangat banyak mengukir prestasi. Sangat memotivasi bagi kita semua.

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri