RESUME MENULIS GEL 17

Selasa, 29 Desember 2020

Tema dan Premis






 Ini adalah tugas dari nara sumber dalam kegiatan #Selasa Berbagi. Tantangannya adalah menentukan tema dan premis dalam cerita fiksi. Cukup butuh waktu lama untuk berpikir nih.
Tema Cerpen  : Kasih Tak sampai

Sekolah kita berada didaerah kampung yang jarak dari kecamatam 10 km. Tetapi sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah  SMP negeri yang ada disini, jadilah sekolah kami merupakan sekolah favorit dikampung ini. Suasana kampung yang masih sangat asri dan cenderung tenang, Desa kami baru dapat bantuan Listrik Masuk Desa, maka sekarang kalau malam hari kampung kami ramai.

Terdengan suara adzan subuh yang membangunkanku dari tidur, tak berapa lama teman-temanku pun datang mengajak pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh dan dilanjutkan dengan kegiatan mengaji. Pulang dari mesjid kita langsung pulang karena kita harus segera sekolah.

Hari ini hari pertama kita masuk sekolah setelah libur semester 2 atau libur setelah kenaikan kelas. Hari senin merupakan hari pertama kami sekolah, semua siswa begitu semangat, kita berangkat sekola dengan berjalan kaki, karena belum banyak kendaraan bermotor, hanya orang kaya saja yang sudah punya motor. Kita kalau masih sekolah SMP belum boleh bawa motor. Kita berjalan beriringan sambil bersenda gurau sepanjang jalan, tak lupa bercerita tentang liburan. Tibalah kita didepan kelas, kami berbisah dengan teman-teman karena kebetulan beda kelas. Ana keluar kels dan diikuti oleh suci. Waktu masuk sekolah masih lama dan belum semua siswa datang. Kami ngobrol didepan kelas sambil menunggu lonceng. Tiba-tiba,,”Teng,,,teng,,,teng,,,mang Mansur memukul lonceng dengan kerasnya, dan kita pun bubar semua.

“Haii,,,masuk,,,ayo masuk” teriak Ana ketika terdengar lonceng sekolah bernbunyi. Serempak semua siswa masuk kelas dan mengikuti instruksi Ana. Ana adalah KM di kelas 2A.

 “ Ada apa sih kok ribut banget ? tanya suci.

“Ada apasih? Timbal Iwan.

“Ada rajia nya”? Waduh gawat nih kalau ada rajia, kata Budi.

“SStttt,,!!!” diam kata Ana.

 Semua siswa terdiam ketika Pak Anda masuk kedalam kelas. Ana pun memimpin teman-temannya. “Sikap,,beri salam!!!” . Semua siswa serepak mengucapkan “Asallamualaikum warohmatullahi wabarakatu” . Waallaikum salam ucap Pa Anda.

Pa Anda adalah walikelas dikelas kelas 2A, beliau orangnya baik dan sangat perhatian kebetulan beliau juga guru mata pelajaran Ekonomi. Beliau orangnya asyik enak diajak gobrol walaupun laki-laki tapi dia sangat telaten terhadap kami. Pa Anda memandang kesetiap sudut kelas sambil sesekali melihat wajah kami satu-persatu. Dan akhirnya dia bertanya kepada Ana “ Itu kursi yang disebelah Iwan kosong? Kosong ,pa jawab Ana. Memang biasanya siapa yang duduk disitu? Tanya Pa Anda. Biasanya Edi pa, tapi semenjak kenaikan ke kelas 2, Edi nggak pernah sekolah lagi.

“Edi, berhenti sekolah pa”, kata Budi.

“ Ohhh...begitunya”, kata Pa Anda sambil mengela napas seperti ada rasa penyesalan kenapa siswanya berhenti sekolah.

Semua isi kelas terdiam. Sambil menghela napas panjang Pa Anda berkata “ Sekarang Edi sekolah dimana?. “Kerja di Bandung Pa”, Jawab Iwan.

“Edi kerja di bengkel pa”, tipal Budi

Ya sudahlah,,,kalau itu sudah keputusan yang dipilih oleh Edi.

Pa Guru terdiam dan melanjutkan kegiatan mengajarnya. Dan kami pun serius mengikuti pelajarannya.  Dan tiba-tiba pintu kelas di ketuk oleh seseorang.

“Tok,,Tok,,, asallamuallaikum”?

Kami serempak menjawab “ Waallaikum salam” dan ternyata yang mengetuk Pintu adalah Kepala Sekolah dan seorang siswa laki-laki. Kepala memperkenalkan seorang siswa baru kepada kami.

“Anak-anak ini ada anak baru pindahan dari Lampung, Andri namanya, dia sekarang menjadi teman kalian semuanya, semoga kalian bisa menerima Andri dikelas ini.

“ Siap pa” jawab anak-anak hampir kompak menjawab. Setelah berbicang sebentar dengan Pa Anda ,Bapak Kepala sekolah pun berlalu meninggalkan kami. Suasana kelas riuh karena semua siswa ingin tahu siapa Andri. Bahkan tidak sedikit anak perempuan bisik-bisik. Wajah Andri lumayan ganteng sih, badannya nggaak terlalu tinggi, kulitnya coklat, hidungnya mancung, anaknya cuek banget.” Andri silahkan memperkenalkan diri dulu” kata Pa Anda. Andri pun memperkenalkan diri.

“Hai... nama saya Andri, saya pindahan dari Lampung,,kata Andri sambil senyum. Kami pun satu kelas tersenyum penuh perhatian. Hanya ada satu siswa yang cuek sama sekali tidak peduli, dialah Ratna. “ Andri silahkan duduk!”kata Pa Anda .Andri pun mengangkukan kepala. Kamu duduk dibekas kursi Edi ya? Kata  Pa Anda. Andri masih benggong karena dia melihat anak yang duduk didekat bangku kosong terlihat menatap matanya tajam.  Dialah Budi yamg akan menjadi teman sebangkunya. “ Duduk sini” timbal Budi. Andri pun duduk sebangku dengan Budi.  Suasana kelas pun sunyi lagi sampai nggak terlalu lama terdengan bunyi lonceng tanda istirahat.

Teng,,teng,,teng,,,horeee,,,teriak siswa dengan riangnya. Pa Anda hanya tersenyum. Dan Beliau memanggilku. “Ajak Andri dan temani dia nya” kamu sebagai KM harus bisa membuat Andri betah ya,,Kata Pa Anda. “Siap pa” Jawab Ana.  Dan kami pun semua keluar kelas menikmati waktu istirahat. Sebagai KM Ana mengajak Andri untuk keluar kelas. “Ke kantin yu!!” kata Ana

“Nanti deh, saya di sini aja “ jawab Andri. Dia masih terlihat canggung dengan suasana lingkungan sekolah kami. Saya pun ke kantin, lokasi kantin harus melewati kelas III,,,waduh,,,males sih sebenarnya kalau lewat kelas itu. Anak kelas III terkenal usil sama adik kelasnya. Ana, Suci, Dian, Indah,,merekapun berjalan beriringan menuju kantin.

            Rupanya di kantin sudah ada anak-anak kelas III dan ada gank rusuh...ampun deh.

“Hai,,,cantik!!” sapa Asep kepada kami. Kami pun hanya tersipu, males bikin ribut dengan kakak kelas yang satu ini. Secara Asep ketua gank di kelas III. “Dikelas kamu ada siswa baru ya?” tanya Iwan kepada Suci. Asep  memang tertarik sama Suci Cuma Sucinya cuek aja. “ Ada, Kenapa gitu?” tanya Suci kepada Asep. “Heeemmm,,boleh juga nih” Asep bergumam sambil senyum penuh kelicikan. Kami pun bergegas keluar kantin. Kita nggak nyaman disana. “Salam sayang buat Suci!!” kata Asep. Suci pun melengos buang muka, sebel banget lihat muka Iwan. “ Ihhh,,,dasar cowok nyebelin banget” kata Suci. “ Sudahlah jangan cari ribut dengan dia” kata Ana. Kita pun kembali ke kelas. Kita pun belajar sampai akhirnya datang jam pulang. Pelajaran terakhir adalah mata pelajaran Bahasa Sunda. Saya sangat suka pelajaran ini, gurunya baik banget,,,dialah bu Entin, dia baik, ngomongnya sopan , lemah lembut,,,pokoknya seneng deh.

            Hari-hari kita lalui dengan penuh keseruan, tiada hari tanpa cerita untuk kita. Persahabatan kami semakin lama semakin lengket saja tanpa terganggu apapun. Hingga tiba datangnya masalah ini.

Hari senin, kelas kami kebagian jadi petugas upacara. Saya kebagian menjadi MC, Dian, Budi, Iwan menjadi petugas pengibar bendera, Pa Anda menjadi Pembina Upacara, Ratna menjadi Pemimpin Upacara. Tibalah waktunya upacara bendera. Kita semua sudah siap, tinggal satu orang lagi yang belum hadir. ” Ana,,? Sahut Pa Anda. Kemana Ratna?. Saya celingukan , binggung, mencari Ratna. Semua siswa hampir sudah berada dilapang, disusul dengan para guru dan staf TU. Kacau,,gimana ini saya selaku KM sangat kacau. “Ana ,kamu jadi Pemimpin upacara” sahut Suci, Biar saya yang jadi MC” kata Suci. Akhirnya kita setuju. Upacara bendera pun lancar. Dan tiba-tiba pada acara Pengumuman, Pa Malik selaku kesiswaan mengumumkan bahwa ada beberapa siswa sekolah kita yang ditangkap Polisi dikarenakan terlibat perkelahian di Desa sebelah. Kita semua kaget karena ada nama Andri dalam kasus ini. Ada apa ya??? Semua siswa hampir sama pertanyaannya

Kita tinggalkan kegaduhan disekolah karena berita itu. Andri termenung dipojok kantor polisi dengan muka bonyok bekas dipukuli. Andri meringis menahan sakit perih di wajah. Disebelahnya ada Asep kakak kelas kita dan Yadi.

Mereka bertiga kini meringkuk di kantor polisi. “ Sakit nggak”? sahut Asep ke Andri. Yang ditanya hanya menyeringai. “Kamu sih belagu,,udah tahu pacar orang digangguin” sahut Yadi. “Maaf saya salah, saya nggak tahu kalau si Ratna udah punya pacar” jawab Andre. “Jangan belagu coba kalau jadi orang, orang lagi pacaran digangguin ya,,,marahlah pacarnya” sahut Yadi

            Tibalah orang tua mereka datang ke kantor polisi untuk menjemput anak-anaknya, dan tanpa banyak pertanyaan dari polisi. Mereka hanya diberi nasehat dan diberi surat untuk lapor. Andri dijemput oleh kakaknya. “Kamu, anak baru udah buat masalah aja” gimana sih buat malu keluarga aja” sahut kakanya kesal. “Maaf, saya janji nggak berantem lagi” shut Andri penuh sesal. “Hai,,Asep, Yadi, kamu jangan ngajak Andri main lagi ya!!” ujar kakanya Andri penuh kesal. Mereka pun pulang kerumah masing-masing.

Tinggallah Andri yang terdiam dengan penuh sesal. “Dasar bajingan, kamu menjebak aku!!” gumam Andri penuh kesal. “Buk, Buk “ terdengar suara tembok dipukul dengan tangan  sangat keras. “Kenapa Kamu?” kata kakak sambil berteriak. “Enggak teh” sahut Andri. Kakanya mendekati kamar tempat Andri terdiam seribu bahasa. “Kamu harus pilih-pilih teman, jangan sampai kebawa yang nggak benar” Kata kakaknya. Andri hanya tertunduk penuh sesal. Otaknya berputar menerawang memikirkan kebodohan yang telah dilakukannya. Kenapa harus Ratna?? Gumam Andri dalam hati. Tak berapa lama Andri pun tertidur. Dan baru tersdar pas terdengar suara kokokkan ayam yang sangat mememakan telinga. Di susul suara adzan dari mesjid desa. Andri pun terbangun dan masih merasakan sakit pada rahangnya. “Aww,,kok masih sakitnya?” gumam Andre. Dia pun melihat wajahnya di cermin terlihat rahangnya masih biru. “Hari ini aku harus sekolah, walaupun pasti akan dipanggil oleh kesiswaan” bisik hati Andri.

Pagi yang cerah namun tak secerah hati Andri. Andri orang baru disekolah kita, anaknya lumayan ganteng , lumayan kaya juga, jadi incaran para cewek. Dan ternyata dia sudah diincar oleh kakak kelas juga. Asep dan Yadi adalah dua sejoli yang selalu bikin keributan baik di sekolah maupun dikampung. Mereka biang kerok. Tibalah kita semua masuk ke kelas, suasana kelas seperti biasa, kita tidak terlalu perhatian sama masalah Andre, kita semua pura-pura nggak tahu. Dan tibalah pintu kelas di ketuk oleh seseorang. “Tok.Tok, Asallamuallaikum” suara dari luar sambil membuka pintu. “Ada Andri nggak?” tanya Asep. “Ada” jawab Andre sambil berdiri mendekati Asep. Andri pun minta ijin kepada guru yang sedang berada didalam kelas. Kebetulan kita lagi belajar IPA, secara guru IPA kita killer banget, tidak ada yang berani berkutik. “Ana?” kata Pa Endang. Hatiku betapa terkejutnya, ada apa, ya,,hatiku bergumam. “Ia pak” jawab saya. “Kemana Ratna, sudah dua hari nggak sekolah?” tanya pak Endang. “Setahu saya tadi ada surat dari Ratna dititipkan ke indah pa” jawabku. “Oh,, tolong ditenggok ke rumahnya ya” ujar pa Endang. “Baik pa” jawabku. Kita melanjutkan belajar sampai waktu istirahat. Andri, Asep, Yadi masih di ruang kesiswaan, mereka sedang diminta keterangan terkait perkelahian yang terjadi pada malam minggu kemarin.

Di Ruang Kesiswaan ada Pak Malik, Pa Anda, Bu Entin. “Coba ceritakan kejadian sebenarnya kepada kita” Sahut bu Entin. “Kamu tuh yang iseng Yadi, kita kemarin mau main ke rumah temandi Sagalaherang pas dijalan kita lihat ada sepasang muda-mudi yang sedang ngobrol didepan rumah Ratna, nah,,,sambil kita jalan kita teriak, Bondon,,,gitu pa” sahut Asep. “Apa sih,,kamu yang mulai juga” Timpal Andri. “Ia pak” jawab Yadi. Kita mulanya iseng aja dikira nggak bakal terjadi seperti ini. “Kamu tahu siapa yang diteriki Bondon?” tanya pa Anda. “Nggak pak” sahut mereka bertiga kompak. Mereka bertiga saling pandang. “Dasar jagoan kampung, nggak tahu sopan-santun” gumam bu Entin dengan kesalnya. Lain kali harus jaga sikap, apalagi kamu main ke kampung orang lain. Jangan so jagoan, ingat itu Yadi, Asep, kamu kakak kelas selalu saja buat onar” ujar bu Entin.

Andri hanya tertunduk lemas, dia tidak menyangka kalau teman barunya itu ternyata jagoan kampung semua. Andri menyesal sudah berteman dengan mereka. Untuk hukuman kalian diberi sanksi selama satu minggu harus membersihkan ruang kantor dan ruang perpustakaan. Mereka pun diberi pengarahan dan membuat surat perjanjian diatas materai. Bondon adalah panggilan dikampung kami untuk menebut wanita yang nakal. Waktu berlalu sudah lewat  satu bulan, Namun setelah kejadian itu Andri bukannya semakin baik malah sebaliknya semakin menjadi-jadi, seperti yang ingin diakui keberadaanya. Andri jarang masuk sekolah padahal rumahnya sangat dekat dengan sekolah. Kakaknya selalu menanyakan perihal Andri kepada saya. Saya selalu menjawab apa adanya. Kelas kami semakin terkenal saja dengan ke bandelan Andri, bahkan sekarang Anri sudah berani mengajak anak laki-laki dikelas kami untuk membolos. Dalam seminggu ada saja masalah yang dilakukan oleh Andri. Tinggalkan sejenak kenakalan Andre.

            Ratna menangis sejadi-jadinya, ia merasa sangat hati karena disebut Bondon, kurang ajar sekali mereka berani menyebut itu keada ratna. Sudah dua hari Ratna tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.

 “Neng,,sekolah yu” sahut mamahnya.

 Kan udah dua hari nggak sekolah neng, nanti ketinggalan pelajaran” sahut mamah sambil mengelus rambut ratna penuh kasih sayang.

 “Diantar sama aa sekolahnya?” tanya mamah.

Nggak usah mah, ntar Ana mau pergi bareng mah, ucap Ratna.

“Ratna, Ratna,,ayo sekolah” Teriak Ana

Ratna keluar dari kamar dan berpamitan kepada mamahnya “ Mah, Eneng sekolah ya “ sahut Ratna sambil menunduk seraya mencium punggung tangan mamahnya

“ Ia, neng, hati-hati dijalan “ jawab mamah

“Nitip Ratna ya neng Ana “ ucap mamah

‘Siap, bu

 “ jawab Ana

Mereka pun berjalan beriringan, di jalan mereka ketemu Suci, Indah, mereka berjalan bersama. Tak terasa ereka hampir sampai di sekolah. Sebelum sampai ke sekolah, muka Ratna terliat pucat karena mereka pasti melewati rumah Andri. Sambil sedikit menengok ke rumah Andre,

Ana berkata “ Tumben dia nggak nongkrong di depan rumah?”

“Ia, ya, biasanya anak itukan suka nongkrong di sisi” ujar Indah

Ratna hanya diam dan tertunduk sambil berjalan. Tibalah mereka di depan kelas. Mereka langsung masuk kelas.

“ Suci, nyapu dulu dong, kamu kan bagian piket hari ini” Ujar Ana

“Siap bos “ sahut Suci seraya mencari sapu untuk membersihkan kelas

Mereka memang selalu datang ke sekolah lebih awal karena takut kesiangan. Hari ini jadwal pelajaran pertama yaitu PMP secara gurunya galak banget. Namanya Pak Malik Syamsul. Anak-anak sering menyebutnya Pa MS.

            Satu persatu siswa berdatangan. Dan akhirnya Andri juga datang dengan Budi. Merekapun masuk kelas. Pak MS masuk ke kelas semua siswa terdiam, serius mendengarkan beliau menerangkan di depan kelas. Ratna masih duduk terdiam, mukanya murung sekali seperti tidak bergairah.

“Ratna, kamu sakit?” tanya Pak MS

“Enggak ,pa,” jawabnya gugup

“Udah jangan ngelamun aja belajarnya, yang fokus ya” sahut pa MS

Sambil berdiri, mata pak MS melihat satu-persatu siswa dikelas.

“Andri, coba kamu ke depan kelas “

“Ia, pak” jawab Andri

Andri pun berjalan menuju depan kelas, semua mata tertuju padanya.

“Coba , beri contoh yang bagaimana contoh sikap kita dalam mencintai tanah air ?”

“Tidak merusak alam ,pa” jawab andri

“Apa lagi ya,,,mencintai mahluk Allah” jawab Andri

Gerrrrr,,,semua tertawa rih rendahlah,,suara ribut dikelas

“Kamu mah ah,,,kabogoh wae” sahut Pa MS

Andri tersenyum, sambil melirik Ratna.

“ Hai,,, kamu mah ah malah melihat ratna” sahut pa MS

Sementara Ratna masih dendam sama Andri, boro-boro mau membalas senyumnya, meliahat pun nggak mau. Ratna dari tadi tertunduk.

“Duduk lagi Andri” sahut Pak MS

“Ia, pak, siap” jawab Andri sambil kembali lagi ke mejanya di paling belakang.

Anak-anak pun kembali serius mendengarkan materi dari pak MS. Dan tak terasa lonceng berbunyi tanda istirahat.

“ Teng,,teng,,teng,,” suara lonceng dipukul oleh pa Mansur.

“hore,,,,istirahat “ teriak anak-anak senang.

“Kita keluar yu “ sahut Ana seraya mengajak Ratna utuk keluar kelas

“ Hayu Ana, Ratna “ sahut Dian seraya mereka berjalan keluar kelas.

“Anna,,,jangan keluar ya “ sahut Ratna seraya matanya menatap Ana

“Ya,,kita dikelas aja” wajab Ana

“ Kenapa sih kok kamu murung aja?” Sahut Ana sambil menatap Ratna

Ratna tertunduk dan menarik napas panjang , seperti ada beban berat yang dia simpan.

“Aku , mau cerita, masalah kemarin tentang Si Andri Cs.

Begini sebetulnya, aku dapat surat dari Asep yang dititip ke Andri, Cuma suratnya belum aku balas, karena aku nggak suka sama Asep, diakan anak nakal, ia sih lumayan ganteng tapi aku nggak suka, kata Ratna . “Terus kenapa kemarin bisa terjadi keributan begitu?” tanya  Ana

Aku juga nggak nyangka, sebetulnya Andri datang kerumahku mau pinjam buku Matematika, dia datang bareng Budi, kebetulan malam minggu, Aku duduk diteras rumah bareng mereka sambil ngonrol sebentar, dan tiba-tiba ada segerombolan anak muda, aku nggak kenal siapa mereka, dan di antara mereka, ada yang meneriaki aku “BONDON”, aku sakit hati. Andri sama Budi mengejar mereka dan terjadilah keributan, Mereka saling baku hantam dan diantara mereka ada yang membawa golok. Dan ketika kejadian ada Pa Suhli yang mengamankan, jadilah mereka digiring ke kantor polisi. Setelah Andri dan Budi digiring ke Kantor Polisi, ternyata ada yang menyusul ditangkap juga dialah Asep dan Yadi.

“Ohhh,,,begitu, berarti Andri dijebak oleha Asep dan Yadi ya?” sahut Anna

“Ya,,,begitulah,,,pokoknya aku benci Asep!” kata Ratna seraya menggumam dalam hatinya.

Ketika mereka asyik berbicang, tiba-tiba datang Asep ke kelas menghampiri Ratna

“Neng,,mana jawabannya? Kata Asep

“Saya nggak mau” jawab Ratna sambil membuang muka

“Ihhh,,,lucunya kalau marah” sahut Asep sambil mencolek dagu Ratna

“A,,udah ahhh jangan buat keributan” sahut Ana

“Ehhh,,,ini juga cantik “ sambil senyum gaya playboy.

“Nyebelin banget” kata Ratna

Tiba-tiba anak laki-laki pada masuk. Akhirnya Asep dan Yadi terkepung didalam kelas.

Andri bergegas sambil melihat wajah Asep “ Sudah jangan diganggu, kasihan” sahut Andri

“Alahhhh,,,belagu kamu Andri, Ada apa nih? Jangan-jangan kamu yang suka sama Ratna?”

Kata Asep seraya berteriak kesal. Andri dan Asep pun saling berteriak sehingga memicu keributan.

Datanglah Pa Suherlan “Ada apa lagi ini Asep?”,,,buat keributan aja

“Penghianat Pa! Si Andri penghianat, teman makan teman” jawab Asep dengan muka memerah menahan amarah.

“Sudah,,,Sudah,” teriak Ratna sambil nangis

“A’Asep, Andri,,maafkan aku, aku tidak akan memilih satu diantara kalian,,,karena aku sudah dijodokan”. Bagai petir di siang bolong semua tertegun dan sangat kaget mendengar jawaban dari Ratna.

“Sudah sekarang bubar, Asep dan Andri mohon saling bersalaman ya” sahut Pa Suherlan

“Ia pa” sahut Andri seraya mengajukan tangan untuk salaman dengan Asep

“Maaf ya,!” mereka pun saling bersalaman.

                           ----------------------------💓💓💓---------------

 ini cerpen hasil curat-coret saya, masih banyak kekurangan

         Premis  

Karakter :

Andre : seorang anak baru pindahan dari kota lain yang memiliki wajah tampan, nakal, sukanya main dan buat keributan

Asep : Kaka kelas yang mempunyai gang yang terkenal sangat badung, rebutan cewek soalnya tampan juga sih. 

Ratna  : Anak seorang Kepala Desa yang sangat disegani, cantik, ramah tapi belum mau pacaran

Konflik

Terjadi ketika Asep suka pada Ratna tetapi Ratna tidak suka. Dan ternyata Andre juga suka dengan Ratna, Asep menganggap Andre berhianat

Endingnya : Ratna tidak memilih satupun diantara keduanya karena Ratna ingin melanjutkan sekolah. Dan merekapun terpisah


15 komentar:

  1. Seruu.... kisah cinta yang menarik!
    Endingnya juga keren!

    BalasHapus
  2. Wah..., langsung jadi cerpennya. Mantull

    BalasHapus
  3. Keren... Fiksi sudah menulis per/paragraf lanjutkan

    BalasHapus
  4. Kereen sudah cerpen aja nih bunda ai 😊

    BalasHapus
  5. Terimakasih semuanya sudah mampir,senangnya bisa berkumpul dengan orang-orang hebat yg selalu saling memberi motivasi. Insyallah akan membuat lagi cerpen.

    BalasHapus
  6. Wah mantul, sudah jadi cerpennya...

    BalasHapus
  7. Cerpennya sudah jadi, ayo jangan lupa premisnya, Bu Ai. Kira-kira cerpennya sesuai enggak ya sama premisnya 😁

    BalasHapus
  8. Wah mantap sudah jadi cerpennya. Luar biasa.

    BalasHapus
  9. Keren Bu, bisa buat kalimat menarik sepanjang itu

    BalasHapus
  10. Waah cerpen nya dah jdi buk..n endingnya jg.. Mantab.. Hehe..

    BalasHapus

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri