RESUME MENULIS GEL 17

Rabu, 28 Juli 2021

Status Palsu Yang Menyedihkan


 

Ting,,,tiba-tiba WA ku berbunyi tanda bahwa ada berita yang masuk. Ku bergegas membuka WA dan terlihat beberapa grup yang aktif, dan sudah banyak WA yang masuk. Satu-persatu aku buka. Ahhh WA biasa saja gumamku sambil menyimpan kembali handphone dan melanjutkan pekerjaan lagi. Kuhabiskan waktu berjam-jam di depan layar laptopku. Tak terasa waktupun sudah menunjukan jam 9 malam. Sambil istirahat sejenak aku buka kembali WA dan selalu saja sudah penuh dengan berita di WA

Aku tertegun melihat salah satu postingan status temanku, wah lagi makan-makan nih gumamku dalam hati. Aku iseng chat japri "Asyik nih yang lagi makan-makan, selamat menikmati" dan chatnya aku kirimkan. Lama tak dijawab, biasanya langsung. Mungkin dia sedang sibuk, ya sudah aku abaikan.
Tata sahabatku yang paling usil, aku sering kali kena akal usilnya. Dan hampir semua teman pernah kena keisengannya. Kalau lihat wajahnya pasti nggak nyangka dia tukang usil. Di status WA nya itu tersaji gambar makanan yang sangat lengkap menunya ada : Sop Ikan , Ikan Bakar, Kangkung Plecing, Gado-gado, Sambal, Kerupuk, Pepaya, Es Kelapa Muda. Dan di chatnya tertulis "Hayang euy" Waduh,,,buat orang lapaar aja nih. Bahkan gambar yang dia kirimkan bukan hanya di statusnya saja tetapi di kirimkan juga di WAG.  Ramailah grup

Tepat jam 9 malam ting...suara handphoneku terus berbunyi tak henti, tumben ada apa nih? .Aku baca satu persatu dan WA yang paling banyak beritanya adalah grup alumni SMP. Dan tertulis di WAG "Inalillahiwainaillaihirojiun, telah meninggalkan kita semua Tata Supriatna , selamat jalan kawan semoga khusnul khotimah". Lemas badanku, sambil terus kupandangi status WA beliau 😭😭😭





Rabu, 14 Juli 2021

Angka Empat Yang Penuh Kenangan


Melihat angka empat, pikiranku kembali melayang pada kisah masa kecil yang tidak akan terlupakan sampai kapanpun. Kisah bermula ketika aku masih berusia 5 tahun, waktu itu belum ada sekolah Taman Kanak-kanak. Aku belajar membaca dan menghitung dari bibiku yang seorang guru. Aku ingat tiap kali belajar menulis, pasti bibi selalu mencari benda yang akan membuatku mudah ingat. Salah satunya kursi, kok kursi?. Dengan kursi inilha aku selalu ingat angka empat. Jangan dibayangkan kursi sofa yang empuk ya. Kursi di sini adalah kursi kayu buatan kakek, lebih mirip seperti kursi sekolahan. Kursi buatan kakek sangat berat, maklum terbuat dari kayu jati. Kursinya pun awet masih ada sampai sekarang tersimpan di rumah bibi. Selain angka empat, setiap melihat kursi itu aku selalu ingat huruf H kecil.

"Teteh, ayo sini belajar menulis angka" Sahut bibi dari ruang keluarga
Aku bergegas keluar kamar sambil membawa buku dan pensil. Bibi selalu mengajari aku setiap habis shalat ashar, karena bibi suka lelah sepulang pengajar. Waktu itu bibi belum menikah tetapi sudah menjadi seorang guru. Semua waktunya dia curahkan untuk mengajariku segala hal. Belajar mengaji, belajar menulis dan membaca, belajar membersihkan rumah, belajar memasak. Walaupun usiaku masih kecil tetapi bibi sudah memperkenalkan semuanya, walaupun baru sebatas membantu memasak, membantu merapihkan tempat tidur. Kegiatanku sewaktu kecil semuannya sudah dijadwal oleh bibi, jadi aku harus mengikuti peraturannya. Bibi sangat pengertian, kalau aku sudah cape, maka bibi akan menyuruhku tidur atau main bersama teman-teman.

Kembali ke cerita belajar nih. Hari ini aku belajar angka empat, bibi pun memberi contoh di buku tulis. Aku yang masih kaku memegang pensil pun dituntunnya. Agak susah juga sih menulis angka empat karena ada beberapa langkah yang harus ditulis.
"Bi,,,susah nulisnya" Sahutkua
"Belajar yang sabar nanti juga bisa" Jawabnya 
Tanganku terus dituntunnya  agar aku bisa menulis angka empat
"Ayo belajar sendiri" Sahut bibi sambil melepaskan tangannya 
"Nulisnya sampai bawah ya" Sahut Bibi sambil menunjukan buku tulis yang masih kosong
Aku pun belajar menulis angka empat, ih kok jelek ya? Angkanya kebesaran, Kami pun tertawa bersama sambil melihat hasil tulisannku. 
Tiba-tiba bibi berkata "Coba lihat kursi itu" Sahut bibi sembari menunjuk kursi makan yang ada di ruang makan
"Kenapa kursinya Bi" Sahutku sambil melihat kursi dengan heran
"Lihat bentuk kursinya" Sahut Bibi
Aku masih binggung dan belum mengerti apa maksud dari yang di ucapkannya. Melihat aku yang masih kebinggungan, akhirnya bibi beranjak dan membawa kursi, apa yang terjadi?? ternyata kursinya di balikan oleh bibi
"Lihat,,,sekarang kursinya jadi seperti angka empat kan"? Tanya Bibi
Aku melihat kursi sambil terus berpikir "Oh,,,ya seperti angka empat ya" jawabku
"Hebat, pintar " Seru Bibi memuji
Aku pun senang di bilang pintar oleh bibi. Aku melanjutkan menulis angka empat sampai satu lembar, walaupun tulisannya masih acak-acakan.
Semenjak itu tiap kali melihat kursi kayu aku selalu ingat angka empat. Terima kasih bibi atas semua ilmu yang telah diberikan kepadaku. Kini kau telah tiada tetapi semua ilmu yang kau berikan masih tertanam dalam hati.





 

Minggu, 11 Juli 2021

Selamat Datang Siswa Baru

 



Flyer ini berseliweran di beberapa grup dari hari jumat, mengingatkan bahwa kita akan segera memasuki tahun ajaran baru. Tahun ini saya ikut langsung terlibat dari mulai pendaftaran online sampai pembukaan MPLS yang dilaksanakan hari ini. Kebetulan putriku yang kedua mulai memasuki  masa SMP, tak terasa putri kecilku sudah mulai tumbuh remaja. Ada raut kecewa ketika dia tidak diterima di sekolah yang di inginkannya. Dia kalah bersaing dalam nilai dan zonasi pun kalah, ya sudah nggak apa-apa. Akhinya daftar ke sekolah lain yang Passinggrade nilainya mendekati, Alhamdulillah akhirnya di terima juga disekolah yang dipilih memakai jalur nilai rapot.

Perlu waktu dan pendekatan ketika dia merasa kecewa. Putriku sedih harus berpisah dengan teman - temannya. Dia juga kecewa karena tidak ada acara perpisahan, jadi berpisah begitu saja. Saya terus berusaha agar dia mau menerima keadaan, bukan hanya kita saja tetapi seluruh penduduk dunia merasakan hal yang sama. Mengapa ada pandemi itu yang selalu ditanyakannya. Dia selalu cerita kalau nanti sudah kelas 6 mau jadi danton dan akan ikut lomba Paskibra. Kebetula waktu kelas 5 sebelum ada pandemi dia sedang giat-giatnya mengikuti kegiatan eskul Paskibra bahkan baru selesai pelantikan.

Semua tidak ada yang tahu, semua rahasia Allah, kita hanya bisa berserah diri kepada Allah dan tetap ikhtiar. Itu yang selalu saya ingatkan kepadanya. Dua anakku tahun ini memasuki tahun ajaran baru, anak sulung mulai kuliah dan sampai sekarang masih menunggu kapan waktu kuliah akan di mulai. Kedua anakku sudah sangat jenuh. Apalagi ketika bulan Juni lalu adikku  kena Covid dan mengharuskan kita semua harus isoman. Ditambah lagi satu-persatu tetanggaku terkena covid juga dan ada tiga warga yang meninggal semakin mencekam. Alhamdulillah sekarang di lingkunganku sudah beranjak pulih, tetangga yang kena covid sudah pada pulang dari tempat isolasi, namun sampai detik ini kita semua masih harus tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat. Semoga pandemi cepat berlalu.

Ada keseruan di pagi ini, di mana putriku harus mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan Pembukaan  MPLS secara umum yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Dari jam 5 saya sudah berjibaku di dapur, biasa kegiatan rutin emak-emak. Putriku bilang bahwa untuk mengikuti kegiatan itu harus memakai seragam dan nanti harus difoto dan dikirim ke grup sekolahnya. 

Waduhhh,,,masih cukup nggak ya?, seragamnya gumamku.  Saya bergegas mencari seragam di lemari, alhamdulillah ada dan seragamnya masih cukup walaupun roknya sudah agak pendek. Jam 07.45 putriku sudah siap di depan laptop untuk mengikuti kegiatan pembukaan MPLS. Link dibuka, waktu mulai menunjukan waktu jam 08.00 ternyata belum dimulai juga.  Mulailah WA grup ribut, saya pun memberanikan diri bertanya kepada pihak panitia namun tidak ada respon, ya ,,,sudah tunggu saja. Akhinya tepat jam 08.45 acara di mulai. Acara demi acara dilalui, kegiatan di hadiri oleh Kepala Dinas, Kepala sekolah, guru, orang tua murid, dan siswa baru. Saya mengikuti acara lewat youtube dan luar biasa banyak sekali pesertanya. Acara pun berakhir tepat jam 10.30. 

Saya pun melanjutkan kegiatan rutin memantau siswa saya, dan mempersiapkan materi untuk kegiatan MPLS disekolah, kebetulan saya sebagai pemateri.

"Ibu, acara udah selesai?" tanya putriku
"Sudah" jawabku
"Ahhh nggak seru, malah ngantuk" gumam putriku
" Ya sudah mau bagaimana lagi neng, semoga saja cepat sekolah lagi" jawabku menenangkan putriku yang kecewa
Dokumen Pribadi


Saya tahu pasti sangat sedih, karena biasanya kalau tahun ajaran baru pasti di sambut dengan riang gembira tidak seperti sekarang. Tahun ajaran baru tanpa bisa bertatap muka, akupun merasakan hal yang sama. Di masa pandemi ini, tahun ajaran baru hanya diisi dengan zommeting, tukeran nomor WA, membuat grup kelas baru, membuat media pembelajaran, membuat link GCR dan semuanya. Sebagai guru, saya pun merasakan hal yang sama, ingin bertemu langsung dengan murid-muridku. Kita berdiskusi di WAG tanpa tahu wajahnya, sifatnya pokoknya jadi kebanyakan menebak-nebak saja.

Adaptasi kebiasaan baru itulah yang harus kita lakukan sekarang. Selamat datang siswa baru, selamat bergabung di sekolah baru, dengan semangat baru, walaupun tidak bertatap muka. Tak henti-hentinya kita berdoa kepada Sang Pencipta, semoga pandemi segera usai. Dan kita hidup normal seperti sediakala. Tak lupa saya pun mengucapkan selamat kepada putriku "Selamat sekarang sudah jadi siswa SMP". 

Kamis, 08 Juli 2021

Tiga, Empat, Lima Dalam Kehidupan Kita

 

Juara Tiga

Ada perasaan sedikit bingung dengan tema kegiatan kamis menulis. Temanya kali ini tentang angka tiga, empat, lima.


Baiklah saya akan coba menulis tentang angka tiga.  Kali ini yang akan saya jadikan bahan tulisan adalah tentang seluk beluk ketika mengikuti perlombaan. Ahhh....saya jadi kangen dengan anak-anak eskul drumband yang sudah hampir satu tahun lebih jarang bertemu, sekalinya bertemu hanya bisa sementar dan tidak bisa bersama dalam latihan yang rutin dilakukan. Sungguh pandemi membuatku terpuruk. Semoga pandemi segera berlalu.

Dalam urutan perlombaan angka tiga adalah angka keberuntungan, karena masih masuk nominasi tiga besar. Dan ternyata ada hal yang biasa dilakukan oeh panitia perlombaan yang sering menyebutkan juara dari nomor belakang. Sudah barang tentu deg-degan dan was-was dibuatnya. Ya mungkin itu hanya sebagian dari hiburan saja kali ya he,,he,,,. Tapi tetap saja sensasinya luar biasa. Kita akan bahagia ketika nama sekolah, atau nama kita disebut oleh panitia walaupun ditingkat atau urutan ke tiga. Alhamdulillah kita berhasil dan tetap bawa piala sebagai tanda kebanggan kita.

Tetapi berbeda kalau kita berbicara masalah kehadiran siswa, biasanya yang tidak hadir dalam tiga hari, kita sebagai guru, apalagi walikelas pasti akan bertanya-tanya bahkan akan langsung mempersiapkan untuk melakukan kunjungan ke rumah siswa. Dalam hal kehadiran terutama belajar dimasa pandemi seperti ini kita sering dibuat binggung oleh siswa. Karena bagaimanapun kehadiran dalam kegiatan PJJ sangat berpengaruh. Saya biasanya kalau ada siswa yang sudah tiga kali tidak mengisi daftar hadir di classroom , tidak mengerjakan tugas, tidak hadir di kelas zoomeeting sudah pasti langsung dihubungi secara pribadi. Sama juga sih saya akan was-was kalau ada siswa yang sudah tiga hari tidak ada kabar.


 Empat Bersaudara

Saya terlahir dari empat bersaudara, saya adalah satu-satunya anak perempuan dirumah. Kakaku laki-laki dan kedua adikku laki-laki juga. Jadi jangan heran kalau saya tomboy. Sewaktu kecil hidup kami terpisah. Kakak diasuh dan dibesarkan oleh Ua karena mereka tidak punya anak. Saya dan adik laki-laki saya diasuh dan dibesarkan oleh nenek dan bibi. Yang jadi pertanyaan orang tua saya kemana? Mereka ada hanya mereka juga harus mengurus adik laki-laki yang bungsu. Oalah... ternyata memiliki anak yang berjarak terlalu dekat sangat merepotkan. Usia saya dengan kakak hanya berjarak satu tahun. Sudah barang tentu orang tua sangat kerepotan mengurus kami. Kebetulan juga Ua tidak memiliki anak, jadi ketika melihat kakak masih kecil sudah punyak adik lagi maka Ua membantu orang tua saya.

Bagaimana kehidupan masa kecil kami? Kami dibesarkan dilingkungan yang berbeda. Kakak dibesarkan dengan ua yang masih satu daerah dengan saya. Setiap hari minggu kami sering saling berkunjung. Wajah kami mirip sekali bahkan sering disebut kembar he,,,he,,,. Bahkan ketika kami beranjak remaja banyak yang menyangka kami pacaran. Masih ingat ketika kami satu sekolah SMP. Saya kelas satu sedangkan kakak kelas dua, pas ada kegiatan ulangan semesteran kami duduk bersebelahan, karena nama kami berawal dari hurup A. Dalam hal prestasi belajar pun kami berbeda itulah manusia yang kembar pun pasti berbeda. Bahkan ada guru yang tidak percaya kalau kami kakak beradik.

Kedua adikku di mana? Adik ketigaku tinggal bersama saya, nenek dan bibi. Adik bungsuku tinggal dengan orang tua. Walaupun kami berbeda tempat, kami saling mengenal dan akrab satu sama lain. Alhamdulillah setelah kami menyelesaikan sekolah SMP kami bisa berkumpul dengan orang tua. Akhirnya kita berkumpul dalam satu rumah, ramai, seru ada saja tingkah kami yang terkadang sering membuat mamah marah. Saya sebagai anak perempuan satu-satunya di rumah paling bawel, semua urusan rumah saya yang mengatur pokoknya mamah sangat terbantu. Tapi kalau urusan main dan bergaul, sayalah jagonya he,,,he,,, saya punya banyak teman, tetapi paling nyaman kalau berteman dengan anak laki-laki.

 Ada satu pengalaman yang sampai kapan pun tidak akan terlupakan. Ketika usia SMA saya dan kakak sudah belajar mengendarai mobil dan kami pun kompak buat main bawa mobil. Saya sudah belajar nyetir juga kakak yang ngajarin. Pokoknya kami sangat kompak. Saat kami libur lebaran sudah pasti mudik ke Ciamis tempat kelahiran kita. Kakak mengajak kita main bawa mobil. Kami pun pergi berempat. Waktu itu kita pakai mobil jeep, awalnya kakak yang nyetir, di tengah perjalanan saya gantian yang nyetir dan ternyata saya belum begitu lancar nyetirnya. Terjadilah kecelakaan, mobil kami masuk sawah. Saya salah menginjak rem  yang saya injak ternyata pedal gas ya...jadilah mobil kami masuk sawah orang. Kita semua kena lumpur, mobil rusak bagian depannya, kedua adikku luka-luka. Bersyukur ada warga yang menolong kami dan mobil pun bisa keluar dari sawah. Kami pulang dan langsung kena marah oleh semua orang yang ada di rumah, terutama nenek. Maafkan kami.

Alhamdulillah kami berempat tetap kompak setiap saat dalam suka dan duka. Ketika adik bungsuku kena Covid kami bahu-membahu saling bantu. Kami selalu kompak mengurus Bapak yang sakit stroke sudah 13 tahun. Terima kasih ya...Allah telah menciptakan saudara kandung yang baik, saling menghargai saling mengasihi dan menyayangi.


Lima Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menjaga Persahabatan






Alhamdulillah saya terlahir sebagai seorang hamba yang sangat mudah berteman dengan siapa pun, di kelilingi oleh para sahabat yang selalu memotivasi dan selalu memperhatikan, walaupun kita saling berjauhan. Dengan semakin majunya teknologi maka dengan mudah kita dapat menemukan dan menentukan pertemanan. Mau teman lama ataupun teman baru. Teman banyak rasanya masih kurang dibandingkan satu musuh dalam kehidupan kita.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga persahabatan, ini menurut saya dan yang telah saya alami di antaranya :
  1.  Saling menghargai, ini adalah hal yang paling utama, berteman dengan siapa pun kita harus tetap menghargai perbedaan. Adapun perbedaan dalam usia, profesi, ras dan agama.
  2.  Saling memotivasi, namanya sahabat harus saling memberi kabar, terkadang saya suka merasa senang apabila ada sahabat yang menyapa dan bertanya kabar kita, rasanya senang sekali.
  3. Mengapresiasi hasil karyanya, saya termasuk orang yang suka kepo, apalagi kalau lagi ada waktu senggang dan sedang memegang handphone, maklum handphonenya suka berebut dengan cibontot. Saya suka buka status WA para sahabat, saya simpan semua nomor handphonenya agar mudah berkomunikasi dan kita tahu setidaknya apa yang terjadi dengan sahabat kita. Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk tergabung dengan para sahabat Lagerunal yang di dalamnya banyak terdapat guru-guru hebat yang senang berbagi ilmu.
  4. Berilah panggilan yang khas, saya termasuk orang yang suka memberi nama panggilan sayang untuk para sahabat. Maaf kalau tidak berkenan. Itulah salah satu cara agar kita merasa lebih akrab. 
  5. Tetaplah menjaga tali silaturahmi apa pun yang terjadi.
Persahabatan bagiku adalah segalanya, dunia indah bila kita bersahabat dengan orang-orang yang selalu mengingatkan kita dalam kebaikan, berbagi ilmu dan saling menghargai. Indahnya persahabatan yang tak lekang oleh waktu dan tidak terkikis oleh perubahan jaman. Dimana pun sahabatku berada, tetaplah jadi sahabatku di dunia ataupun di akhirat kelak.









Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri