RESUME MENULIS GEL 17

Kamis, 10 Desember 2020

Rindu Tak Berujung

 




 

Rasa bangga ketika saya mengabdi sebagi pendidik. Alhamdulillah saaya masih diberi kesehatan sampai saat ini. Saya bangga menjadi Guru, suatu pekerjaan yang sesuai dengan hati nuraniku. Ribuan langkah ku jalani, Beribu canda dan tawa kita lewati. Ribuan jejak langkah yang ditinggalkan ditempat ini. Ku jalani hariku sebagai guru, ku ucapkan kata demi kata nasehat, ku berikan ilmu dengan penuh keikhlasan. Setiap hari ku lihat senyum mereka dengan penuh harapan. Ku sapa satu persatu .  Diantara mereka terkadang ada yang senang disapa, ada juga yang suka kaya nggak kenal. Yang suka membuat saya tersenyum ketika ada anak yang takut kalau aku panggil, padahal aku hanya mau menanyakan kabarnya saja.

          "Asallamuallaikum" sahutku ketika bertemu  segerombolan anak kelas 7. 

Tiba-tiba datang lagi  segerombolan anak kelas 8, ku sapa juga mereka

 "Asallamuallaikum anak-anakku? sapaku

"waallaikumsalam bu, Waallaikum salam ,Bunda" sahut mereka sambil berebut mau mencium tanganku. 

" Haiii,,,Bunda" teriak Astid dan segerobolan anak kelas 9.

" Asallamuallaikum, apakabarnya sayang" Tanyaku

"Waallaikumsalam, sehat bunda, Semangat dan selalu ceria" jawab Wulan. Sambil berebut mau mencium tanganku.

Aku masih diam digerbang bersama teman-temanku menyambut kedatangan mereka

"Asallamuallaikum" sapaku kepada setiap siswa yang datang

  "Waalaikumsalam,,bu" sahut mereka kompak, satu persatu mereka mencium punggung tanganku

 Sambil sesekali aku menanyakan namanya,  maklum aku selama ini kebagian mengajar di kelas 9. Aku guru IPS di kelas 9. Dan diberi tugas sebagai Guru BK, Pembina Drumband juga. Itulah kegiatanku setiap pagi, kita selalu dibiasakan datang lebih awal sehingga bisa menyambut kedatangan mereka didepan gerbang sekolah. Kami diberi tugas secara bergantian dan jangan sampai kami datang terlambat. Alhamdulillah dengan begitu kami bisa tahu keadaan siswa pas masuk sekolah. Kita bisa lihat kerapihan siswa, Kedisiplinan siswa, Keakraban siswa, Kedekatan anatara guru dan siswa.

  Ada kejadian lucu yang sampai saat ini aku kenang. Karena saya diberi tugas sebagai pembina eskul Drumband saya jadi terkenal sebagai guru Drumband. Cerita berawal ketika  disekolahku ada tiga orang dengan nama yang sama. Dan akhirnya nama bekenku "Bu Ai Drumband" ini cerita bermula ketika aku diberi tugas menjadi pembina eskul Drumband sejak tahun 2006.

 Alhamdulillah sampai sekarang masih menjadi pembina Drumband, padahal aku sudah bosan. Dan ketika aku mengajukan untuk mundur dari pembina Drumband,,malah dilarang sama bapak Kepala Sekolah.

"Pa, maaf nih boleh nggak saya mau minta ijin mengundurkan diri "? Sahutku memulai perbicangan

Saya berbincang disaat waktu istirahat dan kebetulan beliau lagi santai. Kita berbicang ditaman dibawah pohon mangga.

"Mengundurkan diri bagaimana? sahut beliau

"Saya mau istirahat dulu pa, saya sudah terlalu lama menjadi pembina Drumband". Dan kebetulan saya juga sedang hamil mengandung anak yang ketiga.

"Jangan bu, sudah ibu saja, saya lihat belum ada guru lain yang sanggup menjadi pembina drumband" sahut beliau. Saya pun berbincang cukup lama dengan beliau.

Dan tiba-tiba ada anak yang menghampiri kita. "Maaf bu, Mau ke Bu Ai Drumband, yang mana nya?" sahut siswa saya. Rupanya siswa ini baru kelas 7 jadi belum kenal dengan saya.

"Ada perlu apa?' tanyaku

"Bu,,saya Daffa mau ikutan eskul Drumband, tapi mana bu Ai nya , kok saya nggak lihat" sahut siswa saya dengan polosnya.

Saya salut dengan anak ini, dengan penuh keberanian dia bertanya. Saya hanya tersenyum sambil memperhatikan sikap Daffa yang sudah mulai kikuk. Daffa ditemani ke tiga temannya

"Ibu, mana bu Ai nya" sahut Daffa

Saya sambil menahan tawa saya  menyodorkan tangan ke tangan Daffa. "Saya bu Ai" jawabku

"Bu Ai drumband, bu" jawab Daffa masih dengan sikapnya yang penuh percaya diri

Kebetulan bapak kepala sekolah masih bersamaku. Beliau ikut berbincang dengan kami

"Daffa mau ikutan Drumband? sahut beliau

"Ya, pa ini temanku juga mau ikutan, sambil pemperkenalkan temanya satu persatu.

"ini Segil, ini Heriawan " sambil mereka bersalaman dengan kami.

'Kalian anak hebat, pemberani, semoga kalian bisa mengukir prestasi bareng bu Ai" sahut beliau

"Pa, Bu Ai nya mana? tanya heriawan dan Segil berbarengan

"Kalian belum pernah ketemu dengan bu Ai? tanya beliau

"Belum, pa" jawab mereka kompak

"Saya kan baru kelas 7, baru masuk pa " Jawan Segil

"Ini saya perkenalkan, ini bu Ai yang dari tadi ada dihadapan kalian" sahut bapak kepala sekolah

Mereka bertiga gugupnya bukan main. Sambil menyodorkan tangan sebagai tanda perkenalan.

"Maaf bu, saya enggak tahu" sahut Daffa

"Maaf, bu,,aduh jadi nggak enak nih sama ibu" sahut Segil

"Perkenalkan saya heriawan bu, maaf ya " sahut Heriawan

Mereka terlihat sangat gugup karena ternyata orang dicari sudah ada didepan mata mereka.

"Tuh, kan bu,,,Ibu sudah terkenal dimata anak-anak" sahut bapak kepala sekolah menegaskan kembali

"Lanjutkan" sahut belaiu seraya mengacungkan kedua jempolnya. Saya pun mengangkukan kepala sebagai tanda setuju.

Dan akhirnya kita semua tertawa dan mencairlah suasana. Bapak kepala sekolah berlalu dari hadapan kami. Kamipun melanjutkan perbincangan. Dan kita pun terlibat suatu perbincangan yang hebat, karena kebetulan sekolah kita akan ikut lomba Jambore Drumband tingkat kabupaten. Berbagai taktik dan teknik kita gali. Kita fokus latihan tiap hari, sudah tidak peduli kulit kita menjadi hitam karena terbakar matahari. Semua anggota Drumband bersungguh-sungguh dalam latihan ,Tidak lupa kita hubungi alumni agar bisa membantu kita. Kita disiplin dalam latihan.  Ternyata hasil tidak menghianati proses. Alhamdulillah sekolah kita menjadi juara umum. Suka -cita tak terbendung ketika sekolah kita diumumkan di podium dan membawa piala sebagai juara umum. Gemuruh tepuk tangan, dan ucapan selamat berdatangan dari para pembina yang lain. Alhamdulillah dipenghujung tahun 2019 eskul drumband telah mengukir prestasi. Ada rasa haru, bangga terukir dalam hati kami.



Ahhh,,,itu hanya sepenggal kisah keseharianku. Disaat pandemi Covid-19 ada sebersit rasa yang tidak bisa kupendam. Aku sangat rindu dengan murid-muridku.  Setiap ku tatap deretan bangunan yang begitu kokoh yang terlihat hanya keangkuhan. Tidak ada celotehan murid-muridku, Tidak terlihat  kerumunan, Tidak terdengar teriakan dari lapang upacara, tidak terdengar jejak langkah ditiap lorong kelas. Tidak terdengar suara gemuruh Drumband yang terkadang memekakan telinga. Dan sekarang Kulihat lapang upacara sangat luas dan sunyi. Saat aku terdiam melihat deretan foto yang tersimpan didalam memory handpone.  Terpaku ketika melihat deretan piala hasil jerih payah mereka. Ada berjuta kenangan kau tinggalkan dalam pikiranku. Kau lukiskan berjuta prestasi. Saya sangat merindukanmu. I love you GAKSI (Gita Kirana Sukatai)

                                               ðŸ’—💗💗💗💗💗💗💗💗 


14 komentar:

  1. Maaf Bu 👋 akan lebih menarik kalau tata ketikannya diatur kembali. Paparannya saya suka .... bahasa nya juga ringan. Ok👋👋👋

    BalasHapus
  2. Siap...masih gaptek nih,,perlu diutak-atik lagi

    BalasHapus
  3. Wah selamat Bu Ai drumband. Branding top bu.

    BalasHapus
  4. Sekolah yg ada Drumband dulu sekolah pavorit

    BalasHapus
  5. Saya mau ikut exschool drumband juga.
    Ibu Ai Drumband yg mana yaa?
    Hehhehe

    BalasHapus
  6. Salam kenal bu, saya pendatang baru, dan baru belajar nulis di blog

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah mantab. Drumband selalu seru ya Bu. Terima kasih ulasannya. Salam

    BalasHapus

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri