Bulan Agustus adalah bulannya rakyat Indonesia di mana kita semua akan merayakan hari kemerdekaan. Jauh sebelum pandemi melanda, saya selalu senang kalau menghadapi bulan Agustus. Semangat dalam dada sangat terpacu, apalagi kalau sudah ada di lapangan bersama siswa-siswiku. Apalagi kalau bukan kegiatan latihan Drumband. Tak peduli kulit hitam, tak peduli kulit terbakar, pokoknya yang ada dalam pikirannku adalah bagaimana menampilkan suatu persembahan di hari kemerdekaan.
Di awal tahun pelajaran siswa-siswi yang tergabung dalam eskul Drumband sudah sibuk menyusun rencana, saya dan para pelatih sudah mempersiapkan berbagai trik dan rencana yang jitu. Giliran siswaku yang sudah naik kelas 8 dan 9 yang tidak kalah semangatnya, mereka menyusun rencana bagaimana caranya untuk mengajak adik kelasnya agar mau bergabung.
"Bu,,,alhamdulillah siswa kelas 7 banyak yang daftar" Sahut Adam mengawali pembicaraan kita siang itu.
"Alhamdulillah, semoga mereka betah" Jawabku
"Ahhh,,,jangan senang dulu, ntar juga suka pada keluar lagi" Timpal Rere
"Kok,,,Keluar ?" sahut Zidan
Aku dan para pelatih hanya tersenyum, membiarkan mereka dalam kebinggungan
"Nanti juga kalian akan tahu sendiri" Jawabku
"Ia,,,Bu,,,pasti itu"Jawab Rere
Bagi dia hal seperti itu sudah biasa, karena Rere sudah kelas 9, jadi dia sudah sangat paham bagaimana lika-likunya di kegiatan ekstrakulikuler.
Adam dan Zidan baru naik kelas 8, jadi baru sedikit tahu masalah itu.
"Anak-anakku, coba kalian keliling ke kelas 7 yang ada anak Drumbandnya mulai besok kita akan mulai latihan" Ujarku kepada para anggota eskul.
"Siap Bu" Mereka serentak menjawab
"Latihan di mulai hari kamis pukul 13.00 memakai pakaian olahraga, jangan lupa ya" Sahutku
"Siap Bu" Jawab mereka kompak
"Sekarang kita pulang, hati-hati di jalan, sampai ketemu lagi hari kamis ya" Sahutku seraya menutup acar pertemuan hari ini.
Bagi kita yang sudah terbiasa aktif dalam kegiatan apapun, rasanya suatu hal yang biasa ketika tiba-tiba ada dari anggota kita yang mengundurkan diri. Sering kali menimbulkan kegaduhan dalam organisasi, apalagi kalau yang keluanya itu sang ketua. Alhasil kacau semuanya. Bagi anak usia remaja, aktif di kegiatan eskul sangat berarti bagi mereka, apalagi kalau eskulnya yang sangat dijagokan di sekolahnya, sudah pasti mereka akan bangga. Kegiatan ekstrakulikuler dapat dijadikan ajang untuk menempa mental mereka. Belajar disiplin, belajar bertanggungjawab, belajar menghargai orang lain pokoknya ditanamkan semua hal-hal yang positif.
Hari yang ditunggu pun tiba, kita mulai latihan. Sebelum memulai egiatan di lapangan, kita selalu mengabsen terlebih dahulu.
"Adam, Zahra, coba absen dulu kelas 7" Sahutku
"Siap, Bu" Jawab Adam dan Zahra
"Pinka dan Zaeni, coba absen kelas 8 dan 9" Sahutku
"Siap,Bu" Jawab Pinka dan Zaeni
Tiba-tiba Nizam dan Rere menghampiriku
"Bu, sepertinya anak kelas 8 dan 9 banyak yang nggak hadir" Sahut Nizam
"Ia,ya,,,ntar tugas kalian untu mencari tahu keadaan mereka ya" Jawabku
"Bu,,,Fajar keluar" Sahut Adi
"Kok, keluar?" Tanya Dinda
"Nggak tahu tuh, nggak tanggung jawab banget" Sahut Rere dengan nada kesal
"Padahalkan dia satu-satunya pemain quardtom, Bu" Timpal Adam
"Waduh,,, bagaimana ini, waktu tinggal sebentar lagi" Jawabku binggung
Aku pun berembuk dengan para pelatih yang lain, agar anak-anak jangan keluar seenaknya. Kita pun membuat strategi agar mereka betah di kegiatan eskul.
Salah satu strateginya adalah membuat WAG eskul drumband sebagai tempat untuk melakukan pendekatan dengan siswa. Dan lagi-lagi ada saja yang keluar dari WAG tanpa permisi. Waktu terus berputar dan tak terasa tinggal 3 minggu lagi menuju hari-H.
"Kenapa sih kok, keluar dari grup?" Sahut Iip ketika kita sedang berkumpul
"Kita kan jadi susah buat formasi, Bu" Sahut Nazam dengan nada kesal
"Ya,,,mau bagaimana lagi, ibu tidak bisa memaksakan" Jawabku
"Kita maksimalkan anggota yang ada saja, dan tegaskan jangan sampai keluar dari eskul, biar kita nggak cape ngonta-ganti formasi,Bu" Sahut Bayu selaku pelatih
"Siap, kita tegaskan kembali ke anak-anak" Jawabku
Akhirnya aku pun dengan para pelatih mengambil keputusan, agar kegiatan kita dapat berjalan lancar. Ada sedikit sanksi agar mereka belajar bertanggung jawab.Latihan demi latihan kita lewati bersama, sampailah di hari H. Tepuk tangan sorak sorai para penonton bergemuruh, ketika melihat tongkat majorette di mainkan dan meliuk-liuk di atas angin, Tingkah gemulai para penari, diiringi dengan suara drumband yang menambah semaraknya peringatan hari kemerdekaan.
Itulah kegiatan rutin kita dulu sebelum pandemi merengut semua kebebasan. Sedih rasanya sudah 2 kali kita merayakan hari kemerdekaan tanpa merasakan merdeka dalam beraktivitas, semoga pandemi segera berlalu.
Dokumentasi Perayaan HUT RI tahun 2018 |
Iya bunda, sekarang sepi sekali.merindukan juga panas berdiri ketika upacara...
BalasHapusRindu kegiatan exkul,,,
BalasHapusKangen ekskul...
BalasHapusSemoga bisa melihat semangat keceriaan peserta didik belajar di luar jam sekolah...
Aamiin.. Semoga ya bund... Masih kebayang ginana asiknya kita melaksanakan ekskul dan persiapan perayaan HUT RI
BalasHapusIya sih, ekstrakurikuler menjadi hiburan juga bagi para siswa di tengah padatnya pelajaran utama.
BalasHapusTerimakasih semuanya untuk para sahabat yang sudah berkunjung
BalasHapus