RESUME MENULIS GEL 17

Sabtu, 17 April 2021

Refleksi Pembelajaran Online

 




Telah hampir di penghujung tahun ajaran 2020/2021 artinya proses pembelajaran segera berakhir. Apalagi bagi kelas 9 mereka telah selesai melakukan US secara online, artinya mereka sudah tidak ada lagi proses pembelajaran. Berlalu dengan berbagai cerita yang mengharu biru. Ada suka ada duka semua harus dilewati. Sebagai guru haruslah bertanggung jawab atas keberlangsungan KBM jangan sampai karena belajar online, siswa menjadi malas belajar, bahkan sekarang banyak fenomena yang menuju ke arah yang negatif. Pemerintah menanggapi kejadian atas Pandemi yang sangat luar biasa ini. Berbagi media di siapkan bahkan kuota pun di sediakan oleh pemerintah. Semua guru diharuskan mengikuti webinar, seminar online dengan berbagai materi. Ada materi tentang media pembelajaran, materi cara membuat video pembelajaran, materi tentang trik agar PJJ tidak membosankan. Intinya pemerintah telah memberikan fasilitas agar kegiatan PJJ dimasa pandemi dapat berjalan dengan lancar.

Saya pribadi pun sebagai guru tidak mau tertinggal informasi, dengan berbekal kemauan dalam diri yang haus akan ilmu selalu mengikuti berbagai kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan PJJ. Ada banyak perubahan yang harus kita ikuti, walaupun awalnya tergagap-gagap. Dengan niat yang kuat akhirnya dapat mengikuti semua perkembangannya. Awalnya hanya bisa mengetik saja, sekarang saya diharuskan mampu membuat video pembelajaran, membuat poster, animasi, membuat google form, memanfaatkan email secara maksimal, pembelajaran lewat Classroom, pembelajaran lewat Google met, Zoomeeting, bahkan memakai teknik voice note dan banyak lagi. Hanya beberapa yang saya kuasai. Ilmu IT saya masih sangat tertinggal di bandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Tapi ada kekuatan dalam diri untuk terus belajar. Ada fenomena baru efek dari PJJ yaitu : Saya jadi semakin mahir mengoperasikan perangkan laptop, Jemari semakin terampil menguraikan kata, Semakin banyak pembendaharaan kata, semakin banyak sahabat di dunia maya.

Refleksi dari pembelajaran online menurut saya pribadi, menurut pengalaman yang saya alami tanpa adanya rekayasa. Pengalamanku menunjukan bahwa hampir 60 % siswa saya belum mampu mengikuti pembelajaran online, kok bisa?? Ya itulah kenyataannya. Inilah penyebabnya :

  1. Minat baca yang rendah sehingga berpengaruh terhadap pengerjaan tugas. Diperintahkannya apa, dijawabnya apa, semua itu terjadi karena siswa kurang suka membaca.
  2. Fasilitas yang tidak mendukung, tidak semua siswa saya memiliki handphone android, bahkan ada siswa yang tidak memiliki handphone. semua dikarenakan faktor ekonomi
  3. Kurangnya sosialisasi, ini terjadi karena perubahan sistem pembelajaran yang berubah secara tiba-tiba. Diakui atau tidak, kita sebagai guru pun terkaget-kaget. Saya sendiri ketika awal mula melakukan PJJ meminta kepada Kepala Sekolah untuk diijinkan melakukan pembelajaran Luring. Maka dengan ijinnya, saya melakukan Luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sekaligus saya mensosialisasikan kepada siswa dan orang tua.
  4. Tidak semua siswa mampu mengoperasikan perangkat handphone ataupun laptop, ini semua dikarenakan dihapuskannya pelajaran TIK, padahal mata pelajaran ini sangat penting di jaman serba digital ini.
  5. Kurangnya dukungan dari keluarga, ini berdasarkan hasil ketika saya melakukan kunjungan pembelajaran Luring. Bahkan ada siswa saya yang sampai hari ini tidak pernah hadir di setiap pembelajaran dan tidak ada komunikasi dengan pihak sekolah. Dan ternyata setelah ditelusuri, siswa itu ikut bekerja jadi kuli bangunan di luar kota. Dan lagi-lagi alasannya membantu perekonomian keluarga. Miris sekali
  6. Semakin melemahnya motivasi belajar, saya sering melakukan komunikasi lewat WA bahkan Zoomeeting, dan yang hadir ya,,,siswa yang rajin dan pintar saja, selebihnya? banyak alasan.
Semakin berat saja tanggungjawab saya sebagai guru. Siswa sekarang tidak bisa jauh dari handphone, sayapun demikian,  yang membedakannya yaitu tujuan penggunaanya. Ngeri saya selalu dapat kiriman video murid yang bergaya ala selebritis terus dikirim ke channel youtube dengan maksud agar viral. Kalau video yang bagus, konten yang mendidik sih boleh. Ini yang di kirim video sedang pesta sambil merokok, berjoged-joged di bawah kolong jembatan tol, sudah kaya gembel saja. Ada lagi video yang tersebar ketika mereka mau tawuran dengan gagahnya mereka mengacung-acungkan cerulit dan berkonvoi di jalan raya sambil bergerombol.  Sudah jauh dari kata memamtuhi protokol kesehatan. Astagfirullohalaazim,,,inikah gambaran pelajar kita saat ini??.

Ada beberapa orang tua yang merasa semakin jengah dengan keadaan sekarang, merekapun memberikan masukan kepada pihak sekolah. Kamipun menampung semua aspirasi dari orang tua dan masyarakat. Kita pihak sekolah membuat solusi dengan cara membuat piket kelas, tujuanya agar mereka merasa masih menjadi siswa dan untuk mengurangi kejenuhan dalam belajar di rumah. Kegiatan disambut baik oleh mereka, Alhamdulillah berjalan   dua bulan dan oleh kamipun di evaluasi. Lagi-lagi kami menemukan fenomena yang hadir di kegiatan piket ya, siswa yang rajin dan pintar, siswa yang lain kemana? ya itulah keadaan sebenarnya. Lagi-lagi walikelas pun harus turun tangan.

Selama Pandemi ini kita tidak mengejar ketuntasan belajar, siswa jangan di buat strees oleh tugas, pembelajaran dapat digantikan dengan kegiatan pembiasaan dan semua hal dilakukan dan kamipun mengikuti aturan dan instruksi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.  Berbagai cara, usaha, upaya telah dilakukan, namun kenyataan berkata lain. Akhirnya sayapun sebagai guru dituntut harus kreatif agar siswa mau belajar secara online. Kelas 9 telah menyelesaikan semua kegiatan pembelajarannya. Sekarang muncul masalah dengan banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas. Padahal saya pribadi sudah dengan sangat bijaksana tidak membebani mereka dengan tugas yang berat. Ada beberapa kebijakan yang saya tawarkan kepada siswa di antaranya :
  1. Bagi yang kesulitan dalam pembelajaran Daring, sayapun siap melakukan pembelajaran Luring bahkan pembelajaran keliling.
  2. Bagi siswa yang tidak paham dengan masalah tugas, boleh japri atau kalau mau ketemu langsung tidak jadi masalah.
  3. Bagi yang terkendala kuota atau jaringan internet bisa belajar di sekolah dengan tetap memenuhi peraturan protokol kesehatan.
  4. Guru terbuka menerima berbagai keluh kesah dari siswa selama PJJ.
Dengan berbagai kebijakan itu besar harapan saya agar siswa tetap termotivasi untuk belajar. Inilah refleksi pembelajaran online yang saya alami. Jenuh, bosan, marah, jengkel semua rasa ada dalam pembelajaran online. Semoga ada hikmah dibalik semua ini. Indonesia segera bangkit, virus segera pergi. Kita takut oleh virus yang merajalela, tapi yang paling ditakutkan hilangnya generasi muda yang berahlak mulia.



Bangku Berdebu

Saksi bisu hidup kita

Nak,,,

Kemanakah kau akan melangkah

Bangku berdebu

Terluka oleh pengkhianatan dan ketidakpastian

Bangku berdebu, menangis di senja hari

Termangu dipojok waktu

Putaran waktu tak berhenti

Bangku berdebu

Menangis kehilangan asa

Tak ada lagi coretan

Tak ada lagi pukulan yang berirama rancak

Berlalu tanpa kata

Nak,,,apalah arti jiwa ini

Bangku berdebu, usang menunggu di pagi hari





17 komentar:

  1. Sepakat dengan tulisan ini. Bahwa guru harus mengerti kondisi siswa juga

    BalasHapus
  2. Semoga tahun ajaran baru bisa tatap muka lagi Bu...

    BalasHapus
  3. Semoga di Jabar segera PTM terbatas. Di daerah Ambu mulai besok sudah PTM terbatas.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, di tempat saya sudah pembelajaran tatap muka.

    BalasHapus
  5. Semoga segera PTM, tempat saya beberapa agenda sdh dilaksanaknsecara luring karena kendala- kendala yang diuraikan. Mungkin keadaan hampir sama ya Bu?

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah ditempat kami sudah tatap muka tidak adameja berdebu lagi😊

    BalasHapus
  7. Saya sudah sangat merindukan suasana sekolah bu

    BalasHapus
  8. Keren... Bunda Ai, trimks share pengalaman yg terurai dg apik. Bahkan sdh dibuat puisi juga. Semoga PTM berjalan lancar. Sama ibu juga kangen murid2ku, Aamiin...

    BalasHapus
  9. Numpang curhat, Bu Ai. Banyak dari kita merasakan hal yang sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Dengan curhat disini membuat saya sedikit lega

      Hapus
  10. Terimakasih sahabatku semuanya sudah mampir.

    BalasHapus
  11. wah Bu Ai, refleksinya mantap, tambah puisi lagi

    BalasHapus
  12. Puisinya kerwn banget. Aku suka. Maknanya mengena banget

    BalasHapus

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri