Membuncah di dalam dada
Berat sekali tarikan napasku
Semua yang dirasa dalam dada
Begitu banyak dan sangat menyesakkaan
Semua terasa begitu menyakitkan
Aku...yang berdiri di antara persimpangan
Kemana arah kakiku harus melangkah ?
Terhenyak, sesak melihat kenyataan yang begitu miris
Semua diarahkan oleh sistem komputer
Semua didapat dalam waktu yang cepat
Tinggal bertanya, langsung ada jawaban
Tanpa ada sentuhan dan senyuman
Tanpa ada ucapan dan ungkapan sayang
Tanpa ada kata-kata yang selalu menguatkan jiwa
Kita tak saling kenal
Canggung di antara kita, tatapan ketakutan yang selalu menghantui
Siapakah kau ? bayangan hitam mengikuti langkahku
Kita bagai robot-robot yang berjalan tanpa arah
Kemanakah jiwa-jiwa yang ramah ?
Kemanakah senyum-senyum yang manis
Kemanakah rasa sayang
Kemanakah rasa rindu
Kita bagaikan robot di padang tandus
Gagah, diam dan kaku
Tanpa bisa tersenyum
Tanpa punya rasa empati, simpati
Robot bukanlah segalanya
Kita manusia bukan robot
Robot tidak akan pernah bisa menggantikan kita
Robot terlahir untuk membantu manusia
Robot bukan terlahir karena ingin menguasai manusia
Ingat dan camkan dalam hati
Purwakarta, 15 Maret 2021
Mantap bunda, secanggih apapun robot tapi robot tak punya hati...
BalasHapusbetul bu
BalasHapusMantap bunda puisinya..
BalasHapusTerimakasih sudah mampir
BalasHapus