RESUME MENULIS GEL 17

Kamis, 10 Februari 2022

Dengan Kasih Sayang Mereka Berbahagia

Berfoto bersama walikelas





Foto-foto di atas diambil selama PTM 50%. Setiap kali melihat foto ini hati saya selalu bergetar menahan rindu. ketika melihat wajah-wajah mereka. Terus terang semua ini berawal dengan adanya masa pandemi Covid-19. Mereka sanga terdampak, bagaimana tidak sejak mereka duduk dikelas 7 tepatnya tanggal 13 Maret 2020 kita semua dipaksa untuk melakukan PJJ. Semua karena adanya virus itu. Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah agar anak-anak tidak terpapar oleh virus itu. Sudahlah,,, semua sudah terjadi dan tak terasa hampir satu tahun setengah kita melakukan PJJ. Ketika ada kabar di bulan September bahwa kita akan melaksanakan PTM, semua merasa senang, bagaikan burung lepas dari sangkar.

Selama PJJ kita jarang bertemu dengan mereka tetapi hanya komunikasi lewat WA dan Zoomeeting saja. Terkadang kalau sangat mendesak, saya yang mendatangi mereka. Walaupun tetap melaksanakan protokol kesehatan, banyak di antara siswa yang terkendala dalam melakukan PJJ berbagai masalah muncul salah satunya adalah ada siswa yang tidak percaya diri dan malu bertemu dengan temannya. Kok bisa?? ya itulah yang terjadi.
 
Selaku wali kelas sekaligus guru BK saya sangat tertantang dengan masalah ini. Sedikit demi sedikit saya mulai mengorek informasi dan berusaha mencari solusi. Saya tetap berusaha memahami mereka, berusaha menjadi teman dan pendengar yang baik. Ada beberapa siswa yang tidak pernah muncul di WAG ataupun melalui zoom. Mereka selalu beralasan, salah satunya masalah kuota. Padahal setiap malam saya selalu memantau mereka, ternyata mereka jam 3 malam belum tidur dan bermain games atau menonton. Waktu mereka banyak dihabiskan di depan layar gadget, mereka sudah terlalu nyaman bahkan lupa belajar.

Apa yang harus saya lakukan, agar mereka punya motivasi untuk belajar lagi. Seiring berjalan waktu dan semakin sering berubah-ubah peraturan, mereka sering kebingungan bahkan muncul pembiaran oleh orang tua mereka. Bahkan ada siswa yang punya masalah sampai akhirnya dia menikah. Seharusnya rumah adalah tempat yang aman bagi mereka, apalah daya kenyataan berkata lain. Selama PJJ banyak siswa yang malah bekerja demi membantu ekonomi keluarga. Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi. Saya terkadang suka agak menentang peraturan tak kala ada siswa yang bermasalah, kalau hanya lewat handphone rasanya kurang pas. Akhirnya sayapun datang ke rumah siswa dan menemui orangtuanya. Ada saja siswa yang tidak mau bicara secara langsung tentang permasalah yang dihadapinya. Mereka lebih suka mengirim WA untuk curhat.

Selama PJJ ada saja momen yang saya lakukan agar para siswa bisa langsung berinteraksi dengan teman sekelasnya. Kalau sudah begini, mereka senang bisa bertemu langsung dengan teman-temanya bahkan dengan gurunya. Raut bahagia terpancar diwajah mereka, walaupun awalnya mereka canggung. Saya selalu memegang istilah "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Dengan demikian mereka dibiasakan untuk saling mengenal lebih dekat. Kegiatan yang sering dilakukan adalah belajar kelompok dan kegiatan melaksanakan kegiatan membersihkan kelas. Ada momen juga ketika pembagian rapot, siswa boleh datang ke sekolah.

Setelah sekian lama ditunggu akhirnya bulan September kita diizinkan untuk melakukan PTM 50%.  Merekapun sangat antusias ketika menerima info itu. Ada raut bahagia di wajah mereka, ceria, tertawa bersama. Ada perlakuan yang berbeda terutama ketika mereka mempunyai masalah dengan cara belajar. Ada beberapa siswa kelas 7 yang belum lancar membaca, ada siswa kelas 8 yang tidak mau bertemu dengan temannya dia punya masalah dengan rasa percaya dirinya, ada siswa kelas 9 yang tidak suka kalau ada ribut dikelas. Kok bisa?? dan kita sebagai guru harus turun tangan untuk mengatasi masalah itu. Hanya dengan kasih sayang, maka mereka bisa mengungkapkan masalah yang dihadapi. Banyak siswa yang canggung ketika bertemu dengan guru.

Selama PTM 50% pihak sekolah selalu mencari momen agar para siswa mau berbaur dan berkomunikasi salah satunya adalah acara olah raga bersama, kegiatan keagamaan, kegiatan upacara bendera. Saya sering melihat ketika mereka dikelas, tertawa bersama, makan bersama dan bahagia. Dengan demikian motivasi belajar pun jadi lebih tinggi. Namun sayang mulai hari senin tanggal 7 Februari, kita melakukan BDR lagi. Dengan berat hati kita harus mematuhi aturan. Baru satu hari BDR, siswa sudah banyak yang curhat, sayapun melayani curhat mereka dan tetap selalu memberikan semangat agar mereka mau melakukan BDR dengan baik. Semoga virus Covid segera berlalu dan kita hidup dengan normal. Hanya dengan kasih sayang mereka bisa bahagia, semoga....

Bahagianya ketika berolahraga


Foto sebelum BDR








 

 

8 komentar:

  1. Cinta dan kasih sayang
    Mendatangkan kebahagiaan... josss

    BalasHapus
  2. Luar biasa... Betul sekali kaaih sayang sangat penting dlm rumah tangga dll. Tanpa dia, hidup kita hambar

    BalasHapus
  3. Semoga anak-anaktetap semangat dalam pembelajran walau hanya PTM 50 perssen

    BalasHapus
  4. Terimakasih kunjungannya dari para sahabat, salam kenal untuk anggota baru. Salam sehat salam literasi.

    BalasHapus

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri