RESUME MENULIS GEL 17

Minggu, 25 April 2021

Ya ... Ampun !!!



Di suatu pagi di ruang guru kami sedang berkumpul sambil sedang memantau kegiatan PJJ.

 "Ya,,,ampun kok gini bangetnya" ??? Sahut Bu Ani sambil memegang kepala
Kenapa Bu? Tanyaku sambil menghampiri beliau
"Kesini coba lihat ini" sahut Bu Ani sambil menyerahkan daftar nilainya kepadaku
Sayapun melihat daftar nilai yang disodorkan, ternyata banyak nilai yang kosong
"Ibu memakai aplikasi apa?" Tanyaku
"Pakai Classroom dan WA" Jawabnya
"Selama ini bagaimana kegiatan PJJ nya lancar?" Tanyaku
"Hanya beberapa siswa yang aktif " Jawabnya
"Sama dong, kalau begitu" Jawabku
Ini adalah percakapan kami di ruang guru setiap kami sedang berkumpul. Hari Senin adalah jadwal piket saya, kebetulan tiap hari semenjak  wilayah kami masuk zona hijau maka kami diharuskan  masuk hanya sesuai jadwal saja, jadi kita bisa melakukan PJJ dari sekolah. 
Sudah sering saya dengar keluhan-keluhan semacam itu dan terjadi berulang-ulang. Kami sering diskusi mengenai kegiatan PJJ dan kebanyakan adalah kendala yang datang dari siswa. Bahkan ada beberapa guru juga yang terkendala dalam PJJ
"Bu, bagaimana kalau kita adakan Luring saja, kalau didiamkan terus, masalah semakin parah" Ucapku kepada Bu Teni selaku WK Kurikulum
"Ya, Bu, saya setuju" ucap Pa Rohibin
"Setuju Bu" Jawab Bu Ani
"Ayolah, kita harus kompak bersama-sama agar siswa tidak terlena dan lupa belajar" Sahut Pa Agus

Rasanya lelah hati kalau keadaan tidak berubah, apalagi kita tidak pernah bertemu muka dengan siswa. Walaupun bertemu hanya sebatas di Zoomeeting dan komunikasi di WAG kelas. Saya sering mengeluh bahkan rasanya saya yang paling sering protes dengan kebijakan ini. Siswa pun ada beberapa yang sering curhat masalah pelajaran kepada saya, semua keluhannya saya tampung dan berusaha  mencari solusinya. Bagi siswa yang rajin dan pintar, mereka akan sangat tersiksa apabila ada materi yang tidak mereka pahami. Tetapi sebaliknya bagi siswa yang santai, cenderung abai, mereka cuek saja, bahkan mengisi absensi pun tidak. Saya sering dibuat kesal oleh siswa ketika melakukan zoomeeting ternyata banyak yang tidak hadir bahkan kalaupun ada mereka tidak mau menyalakan videonya. Akhinya kamipun melakukan Luring khusus untuk siswa yang terkendala. Dan lagi-lagi kami dikecewakan, karena mereka tidak datang ketika ada kegiatan Luring. Ya,,, ampun maunya apa sih???

Bagaimana mencari solusi agar PJJ maksimal? jangankan maksimal, sudah mau membuka aplikasi Classroom saja saya sudah senang. Kejadian Pandemi Covid-19 tidak kita harapkan, tetapi harus dihadapi. Kita sebagai guru tetap harus mengawasi siswa kita selama kegiatan PJJ. Banyak kendala di lapangan yang rasanya terjadi berulang-ulang. Awalnya masalah fasilitas handphone dan kuota, tetapi setelah ada bantuan dari pemerintah sedikit demi sedikit masalah teratasi. Siswa kami bukan berasal dari kalangan menengah keatas, justru sebaliknya siswa kami kebanyakan berada dari kalangan menengah ke bawah, bahkan ada beberapa siswa yang perekonomiannya berada di bawah garis kemiskinan. 

Ada suatu kejadian yang sangat membuat saya geleng-geleng kepala saking pusingnya. Ini dialami oleh saya. Ada satu siswa yang bernama Adam sudah beberapa kali di pelajaran saya tidak pernah hadir. Saya selaku wali kelas berusaha menanyakan keadaanya kepada siswa yang lain, bahkan saya pun mengecek nomor teleponnya. Saya pun menelepon dia dan chat dia, hasilnya nihil saya tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti. Beribu tanya dalam hatiku, ya sudah saya mau Luring saja. Akhirnya saya pun ditemani siswa yang satu kelompok dengannya datang berkunjung ke rumah Adam. Dan ternyata dia masih tidur, padahal kami datang jam 10.00. Ya,,, ampun kok bisa sih??? padahal ibunya ada di rumah. Itulah kenyataannya, kami pun berdiskusi dengan orang tuanya dan di dapatka kenyataan yang membuat saya miris. Dia sering main malam dan nongkrong main games online bahkan jarang pulang ke rumah. Saya pun memeriksa handphonenya  dengan maksud mau mengecek aplikasi classroom dan WAGnya. Ternyata,,, nomor handphoneku pun di blokir,  keluar WAG, aplikasi Clasroom di hapus. Ya,,,ampun,,, saya sangat kesal di buatnya. Kalau sudah begini harus bagaimana??? siapa yang harus disalahkan?
Besar harapan saya semoga KBM Tatap muka segera dilaksanakan, jangan sampai gara-gara PJJ banyak anak yang putus sekolah. Karena kenyataan dilapangan ada beberapa siswa yang berhenti sekolah dikarenakan orang tua tidak mampu dan akhirnya menjadi buruh bangunan bahkan ada yang menjadi pembantu, dan yang paling membuat miris ada beberapa siswa tingkat SMA/SMK yang telah menikah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri