Ini adalah pengalaman yang sering saya alami sendiri sepanjang hari di rumah. Mungkin ketika jaman saya masih kecil usia tahun 1980 an yang namanya anak kecil selalu dianggap tidak tahu apa-apa dan orang tua di anggap paling segalanya. Namun seiring dengan perkembangan jaman maka anggapan itu salah.
Untuk kegiatan menulis hari ini saya akan menggaris bawahi masalah Quality Time. Waktu yang berkualitas itu yang bagaimana? setelah saya membaca beberapa artikel ternyata yang dimaksud dengan waktu yang berkualitas adalah intinya kita menghabiskan waktu bersama orang terkasih atau mungkin dengan seluruh anggota keluarga. Saya sering bersama dengan mereka apakah sudah termasuk quality time? bisa jadi ya bisa tidak. Karena yang dimaksud quality time adalah menghabiskan waktu bersama-sama yang berkualitas. Apa maksudnya berkualitas? karena bisa jadi walaupun kita bersama-sama tetapi pikiran kita berbeda. Saya sering memperhatikan dalam satu keluarga yang sedang bersama tetapi mereka masing-masing memegang handphone. Bagaimana kalau sudah begini? bisa di sebut quality time? ini berdasarkan artikel yang didapat dari blog : https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2020/09/9-tips-menemukan-waktu-berkualitas.html bahwa ada 9 tips untuk mengatur berbagai jadwal dan menghabiskan waktu berkualitas bersama yaitu:
- Ciptakan malam keluarga
- Kenali teman anak anda
- Biarkan anak memilih aktivitas dan mengikutinya
- Pertimbangkan kembali saat memberi keputusan
- Evaluasi dan tentukan tingkat komitmen anak
- Tetapkan tanggung jawab keluarga
- Perhatikan tanda-tanda yang berlebihan
- Mendorong anggota keluarga untuk menjadi tim
- Jaga keluarga pertama
Koleksi Pixabay |
Apabila semua orang tua sudah memahami bagai mana caranya mengatur dan menciptakan waktu yang berkualitas, maka tidak akan ada lagi masalah anak yang tidak di perhatikan oleh orang tuanya. Komunikasi adalah salah satu kunci untuk tetap memiliki waktu yang berkualitas. Biasakan saling bertegur sapa walaupun hanya sebentar. Bolehlah dalam satu keluarga anak sebutan nama kesayangan, misalnya Kaka untuk sisulung, Teteh untuk anak perempuan yang kedua, Mboy untuk panggilan sayang anak yang bungsu. Terkadang saya suka memberikan pelukan pagi ketika mereka bangun tidur.
Saya sering marah kalau anak-anak sedang berkumpul di rumah tetapi mereka masing-masing memegang handphone. Langsung saja keluar kata sakti emak-emak "simpan semua handphonenya, ayo semua main di luar di halaman rumah" itu salah satu cara saya menciptakan waktu yang berkualitas bersama anak-anak. Ada juga jurus suami agar anak bisa bersama menikmati waktu berkualitas yaitu kegiatan membersihkan kolam di halaman rumah. Biarlah semua basah-basahan yang penting anak bahagia. Kalau sudah begini mereka lupa sama handphonenya. Kenapa saya begitu kesal dengan handphone? karena menurut saya dengan adanya handphone ada segi negatifnya salah satunya yaitu kita sering lupa waktu. Menciptakan waktu yang berkualitas tidak harus mahal, tetapi memang harus dipersiapkan agar semua anak dan anggota keluarga terlibat. Kegiatan membersihkan halaman atau sekedar menemani cibungsu bermain bisa jadi quality time keluarga saya. Jika memungkinkan maka biasanya kita jalan-jalan di dalam kota saja atau sesekali berkunjung ke kerabat terdekat. Semoga kita semua dapat tetap menjaga waktu yang berkualitas dalam keluarga kita, keluarga adalah segalanya.
Benar juga sih, HP sudah banyak merampas waktu banyak keluarga. Mereka lebih sibuk di dunia maya, padahal dari namanya saja, maya, berarti tidak nyata. Apakah manusia mau hidup di dunia maya saja? Kan tidak toh. Tetaplah manusia adanya di dunia nyata.
BalasHapusNah itu dia Pa. Tetap saja ketika meninggal kerabat dan para sahabat, tetangga yg akan mengantar kita keliang lahat. Sedih ahh
HapusAamiin iya bunda... Kita hrs bisa memanfaatkan quality time untuk keluarga kita. Komunikasi adalah salah satu kita agar tercipta suasana yang nyaman.. .
BalasHapusKeluarga adalah tempatnya untuk kita belajar apapun. Manfaatkan waktu agar menjadi lebih berkualitas.
HapusMantap, Bu
BalasHapusBetul bu, bagi kita yang sibuk waktu dengan anak itu harus sangat efektif.
BalasHapusSaya sering menyuruh anak main di luar agar sedikit terlepas dr gawai. Nah quality timenya, saat menemaninya bermain.
BalasHapusMantul ide tulisannya Bu Ai. Setuju dg quality time-nya dalam keluarga.
BalasHapusMantap Mba Ai. Memang benar kalau sudah megang HP dan browsing. Putra saya juga suka anteng sendiri. Tapi saya suka mengintipnya kira-kira apa yang dia tonton. Ternyata dia sedang menonton cara ternak ikan hias dan cara memainkan darbuka🤭🤭🤭
BalasHapusQuallity time itu penting. Bagi kami yang notabene seharian bekerja dan menitipkan anak saat ditinggal bekerja, malam adalah waktu yang tepat untuk berbincang tentang apa yang sudah kami lakukan bertiga seharian.
BalasHapusMakasih atas quallity time nya, memang kadang jengkel ketika kita kumpul bareng keluaga eh anak-anaknya malah sibuh dengan hp cape deh.
BalasHapusmohon kritik dan saran pada tulisan saya di blog ini
https://terbitkanbukugratis.id/herni-sunarya-banah/04/2021/queen-lebih-populer-dari-pada-king/