RESUME MENULIS GEL 17

Jumat, 26 Maret 2021

Menulis Sebagai Metode Belajar Yang Efektif

 



Kegiatan  Pelatihan Menulis kali ini sudah memasuki episode ke 29 berarti sudah hampir selesai kegiatan di gelombang 17. Dan bagiku ini sangat menyedihkan karena saya belum bisa konsisten dan berkomitmen dalam diri untuk tetap menulis, Nara sumber kali ini adalah sahabatku didunia maya, saya sangat mengaguminya. Beliau adalah alumni gelombang 16 yang sangat luar biasa.   

Nara sumber kali ii adalah adalah  Iis Safuroh, M.Pd.I  usia menginjak 42 tahun,  sudah memiliki satu anak perempuan  yang bernama Nadhiva Adrikny Siraj. Beliau memilih profesi sebagai guru karena beliau yakin ilmunya akan bermanfaat sampai di akhirat dan akan meneranginya di alam kubur.   Beliau  selain memang sangat suka menulis, adalah kalimat sakti bahwa MENULIS SAMA DENGAN 8X MEMBACA.  Betapa dasyatnya manfaat menulis.  MENULIS ITU SEPERTI MENYANYI hanya  frekuensinya saja yang berbeda. Menyanyi membuat rilex, melepaskan adrenalin. Dengan sederet prestasi di antaranya juara 2 karya Tulis Nyata Guru Kreatif Inovatif Kabupaten Cianjur  tahun 2020. Prestasi yang sangat membanggakan.

Untuk kegiatan kali ini narasumber membawakan tema Menulis Itu Metode Belajar Yang Efektif.  Beliau sangat rapi sekali untuk kegiatan sekarang saja sudah dipersiapkan dengan sangat baik.

Kita dapat melihat jejak tulisan beliau  di blog  www.nadzifcweety.wordpress.com.

Email :nadzif_cweety@yahoo.co.id

FB.  :  Iz Shafura Arifien

IG.   :  Shafura_Arifien

Pemaparan dari narasumber :

A. KONTEMPLASI TENTANG IMPIAN.
Renungan tentang impian di waktu kecil sekarang sudah mulai terwujud, walaupun konsekwensinya sangat berat karena berorientasi kepada akherat. Menjadi guru PAI adalah jawaban yang paling tepat. Beliau sangat mengagumi Bu Ksur dan Kak Seto yang sering muncul di televisi pada waktu kecilnya. Harapan menjadi penulis pun merupakan hal yang tidak pernah di bayangkan. Tetapi beliau selalu ingat kata-kata dosennya bahwa "Anda harus membuat karya buku minimal 1 buku seumur hidup. Itulah kata-kata yang sangat memotivasinya.


 B. MENJADI GURU PAI

Menjadi guru PAI adalah pilihannya, beliau sangat menyukai dunia anak . Pikirannya sangat terusik ketika melihat laboratorium PAI terlihat sangat minim alat untuk praktek siswa.  Di sana hanya terdapat miniatur manasik haji, hand out pemandian jenazah, dsb. Maka tergeraklah hatinya, merasa menjadi guru PAI itu harus seperti teman saya di Bandung, dia disebut guru PAI yang canggih. Setidaknya saya punya blog yang sejak 2013 belum konsisten menulis dan mungkin jamuran karena jarang dibuka. Saat saya menjadi Dosen atau menjadi Dosen pengganti setiap week end, saya memberanikan diri untuk segera mengupgrade diri.

 C. DEKLARASI IMPIAN

Cita-cita masa kecilnya sekarang terwujud yang sekarang  yaitu menjadi penulis buku selain menjadi penulis artikel di majalah ISMA. Dengan bergabung di grup KSGN sangat banyak membantu di antaranya saling memberi masukan dan saran oleh teman-teman seangkatan. Dan mereka sudah ada Saya senang mengikuti kulwap seperti sekarang ini dan saya meresume dari pertanyaan saya yang dilengkapi kiat-kiat menulis dari para Narsum Hebat. Selanjutnya hasil Resume itu menjadi buku ketiga yaitu "Menulis itu bagai rekreasi". Sejak SMA sudah memiliki ilmu dasar menulis lewat kelas bahasa dan eskul KIR. Rasanya bukan hal yang baru untuk beliau dengan dunia tulis-menulis. Setelah tergabung dalam  grup belajar menulis maka semakin terasah keterampilan menulisnya. Dalam waktu 3 bulan sudah menghasilkan 3 buku solo dan 4 buku antologi. Selama pandemi covid telah banyak mengasah keterampilan dalam menulisnya. Mendapat dorongan dari yayasan maka beliau mampu membuat video pembelajaran yang dapat di gunakan dalam kegiatan PJJ. Dengan semakin majunya teknologi digital membuat semua orang bisa menjadi penulis atau presenter bahkan jurnalis. Menulis memberi banyak peluang untuk membaca, menjadi penulis membuat kita lebih kreatif.

 Ada beberapa kendala yang sering muncul dalam menulis di antaranya : 
  • Rasa enggan berpikir
  • Kurang semangat untuk memulai
  • Tidak mencatat bagian-bagian penting sebelum menulis
  • Tidak mau meluangkan waktu untuk menulis
Ada beberapa metode belajar yang di kembangkan oleh narasumber kita ini di antaranya adalah :
  • Belajar metode menulis dengan metode Quantum untuk siswa SMP bahwa terbukti menulis sama dengan 8 kali membaca.
  • Mengajar anak berkebutuhan khusus di Lembaga Psikologi Terapan, bahwa kita dapat berempati dan membuat kita semakin di butuhkan dan bermanfaat untuk orang lain.

Langkah kongkrit di masa pandemi  yang di lakukan agar  bisa berkarya  yaitu :
  • Bergabung dalam komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN). Dengan metode Hizmet/Ta'dzim kepada para narasumber dan mendapat koreksi dari para sahabat seangkatan.
  • Melakukan fungsi adaftif yaitu beradaptasi dengan keadaan. BDR menjawab tantangan Covid-19. Selama WFH telah banyak memberi waktu luang untuk menulis, maka lahirlah cerpen, cerbung, buku antologi dan novel.





 PARAFRASE terdiri dari :

  • REMEMBER syarat mengingat yaitu dengan menuliskannya
  • UNDERSTANDING caranya duduk sebentar nanti akan paham 
  • APLICATION diresume di buku dulu atau di office word atau di mana saja yang nyaman. 
  • CREATED diciptakan atau dikemas ulang menjadi hal yang berbed. Bukan flagiat tapi menganut ilmu taqlid. Kalau dalam bahasa arab yg artinya mengikuti sumber dan  mengetahui dasarnya.
Berdasarkan beberapa pengalaman dari para narasumber, maka semakin tergugah hati untuk terus berkarya lewat tulisan. Kita jangan lupa bersyukur dengan apa yang kita miliki. Lewat kegiatan menulis maka akan terlahir karya-karya yang luar biasa. Lewat tulisan para sahabat yang berasal dari berbagai penjuru nusantara, saya jadi tahu secara tidak langsung bagaimana itu keadaan kebudayaan suatu tempat, keanekaragaman makanan, bahasa, dan adat istiadat. Lewat tulisan saya merasa tidak sendiri, banyak sahabat berdiskusi, semakin mahir berbahasa. Banyak nilai-nilai ketauladanan yang dapat dipetik dari perjalanan hidup para sahabat. Ketulusan mereka menghasilkan prestasi yang luar biasa. Lewat kegiatan menulis maka akan terbuka hal-hal lain yang akan sangat mendukung investasi ilmu.
Moderasi sebenarnya bisa lebih lancar jika dengan memakai kata mutiara "Marketing yourself" Guru sekarang sudah mampu menjadi seorang Teacherpreneur maka bagian produksi intelektualnya yang berupa hasil pemikiran yang bisa di promosikan.

  Ada beberapa manfaat berliterasi di antaranya :
  • Menjadikan kita semakin luas  dan bertambah pengetahuan.
  • Menorehkan jejak digital yang akan abadi hingga nanti.
  • Belajar mengimplementasikan ilmu.
  • Membuat kita berani menampilkan diri, berbicara hingga suara kita di dengan orang lain.

Ada beberapa hal yang dapat di ambil hikmah dari nara sumber yaitu:
  1. Mulailah dengan percaya diri untuk menulis setiap hari.
  2. Mengumpulkan bentuk tulisan seperti modul belajar, PPT.
  3. Membuat outline buku.
  4. Meresume dengan parafrase agar bentuknya berbeda dengan yang lain.
  5. Menulis sama dengan 8 kali membaca jadi lebih efektif untuk belajar.
  6. Menjadi penulis seperti sedang berekreasi karena menulis tanpa beban. 
  7. Memilih diksi yang manis agar nyaman bertutur.
  8. Buka hati untuk menerima saran dari orang lain.
Semoga saya bisa mengikuti jejak sahabatku ini,,,Aamiin


2 komentar:

  1. Wuuaahh..sahabatku hebat banget.. sudah keren resumenya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, saya masih banyak belajar dari sahabatku yang satu ini

      Hapus

Posting Paling Populer

Latihan Mengoja Diri