Wina adalah seorang anak gadis kelas IX di salah satu sekolah negeri di kota kecil. Dia adalah seorang majorette sekaligus ketua eskul disekolahnya , dimana hampir semua orang mengenal dia. Selama Pandemi Covid-19 Wina selalu resah semenjak di berlakukannya BDR semua kegiatan sekolah dihentikan. Begitupun dengan berbagai kegiatan esktrakulikuler. Wina sering curhat bahwa dia bosan diam di rumah. Wina termasuk anak yang pintar, jadi bukan masalah ketika dia harus belajar online. Belakang Wina dilanda resah tentang keberlangsungan kegiatan drumband. Dia terkadang mengajak seluruh anggota drumband untuk berkumpul sekedar curhat dengan adik kelasnya. Bahkan akupun sering diajaknya. Wina selalu menanyakan kapan kita akan mulai lagi latihan, siapa yang akan menggantikannya jadi majorette dan semua hal tentang eskul kesayangannya itu.
Suatu hari dia mengirim pesan di WA bahwa mau meminjam alat drumband karena ada praktek musik ansamble. Diapun izin kepadaku bahwa akan meminjam marchingbell. Setelah kita sepakati waktunya maka kitapun bertemu di sekolah. Wina datang dengan ketiga temannya, saat bertemu ada sejuta rindu yang membuncah diwajah mereka. Tanpa sadar diapun memeluk aku, sampai lupa kalau kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Wina dan ketiga kawanya langsung bergegas menuju gudang alat. Aku baru ingat bahwa gudang alat drumband tidak pernah dibuka semenjak masa pandemi. Yang aku ingat adalah kunci gudang yang disimpan di laciku dikantor.
"Bu,,,kunci gudangnya mana?" tanya wina
"Disimpan di laci meja" jawabku
Aku bergegas mengambil kunci gudang tanpa memeriksa apapun. Aku masih ingat kalau gudang alat ada dua ruangan. Aku serahkan kunci gudang ke wina. Aku mengikuti langkah siswaku dari belakang. Dengan percaya diri wina membuka gudang alat. Dan ternyata semua kunci yang disimpan olehku tidak ada yang cocok dengan gembok yang menempel dipintu gudang. Kebetulan ketika kita sedang berkumpul didepan gudang, ada Abah yaya yang sedang membersihkan halaman kelas.
"Abah,,,siapa yang menganti gembok ini?" tanyaku
"Ohh,,,maaf abah kurang tahu" Jawabnya
"Nanti abah carikan dulu ya" sahutnya
Kok bisa sih Abah nggak tahu, padahalkan biasanya kalau ada kegiatan membereskan alat pasti beliau diminta untuk membantu.
Aku pandangi kunci gembok yang menempel di pintu, kok beda, sepertinya ini gembok sudah diganti.
"Ibu,,,ingat nggak kalau kita punya kunci gudang yang satu lagi" Sahut Rere
"Ya bu,,,aku ingat" jawab Adam
Akupun berpikir sambil mengingat-ingat. Ohhhh,,,aku ingat cuma kuncinya disimpan di mana ya?? gumamku dalam hati.
Ketika kita sedang binggung, datanglah Abah Yaya menghampiriku sambil membawa kunci, sambil menyerahkan kunci beliau berkata " mudah-mudahan ada kunci yang cocok, Bu"
"Terimakasih bah, jawabku seraya menerima kuncinya.
"Abah,,, ini kunci darimana?" tanyaku penasaran
"Ini dari pa satpam" jawab Abah
"Ayo kita coba buka kuncinya lagi" sahut Wina
Akhirnya gembok pun bisa dibuka, namun betapa terkejutnya kita saat melihat gudang dan tidak ada satupun alat drumband disana.
"Dipindah kemana semua alat-alat drumband ?" pikirku dalam hati
"Bu,,,kemana semua alat drumband?" tanya wina kepadaku
Aku terdiam sambil berpikir dalam hati. "Siapa yang sudah memindahkan alat-alat drumband?"
"Wah,,ini gara-gara Covid nih, alat kita hilang" gumam Adam menahan kesal
"Habis dimakan rayap ,Bu " seru Rere
"Ahhh,,,bagaimana ini, semoga alat drumband masih utuh" Timpal Wina
Aku terdiam sambil mendengarkan ocehan siswaku yang sedang kesal. Aku berpikir kok bisa ya pintu gudang yang satu lagi bisa terbuka, padahal kuncinya pun sampai sekarang belum ketemu. Ahhh pikiranku menjadi berpikir kemana-mana . Sabotase kah ini? atau ada misteri yang aku tidak tahu. Akhirnya kamipun pulang bersama, sepanjang jalan siswaku terus membahas masalah kunci. Dalam diam aku berdo'a semoga kunci gudang yang satu lagi masih ada ditempat yang aku simpan.
Sampailah aku dirumah, langsung bergegas ku cari kunci, alhamdulillah masih ada. Yang membuatku binggung kenapa ini kunci ada dirumah? karena biasanya kunci alat tidak pernah dibawa pulang. Semua penuh dengan misteri.
#Kamis Menulis
jadi siapa pelakunya, bu? hihihi
BalasHapuskelamaan nggak pernah latihan jadi nyimpan kuncinya pun lupa
HapusJadi penasaran....
BalasHapusYa nih Bu Nia, yang jadi aneh itu kunci gudang yang satu ada dirumah?
HapusAda yg nganterin kunci ketika Bu ai tidak di rumah, kali..
BalasHapusEfek Corona jadi nggak pernah latihan, lupa nyimpan kuncinya deh
HapusSampai sekarang saya masih binggung siapakah dia yg menyimpan kunci itu???
BalasHapusJustru binggung
BalasHapusTerima kasih sudah mampir diblogku, semoga semakin ramai biar aku nggak galau nih,,,he,,he,,
BalasHapusTerima kasih Pa D, ternyata ini jadi cerpen.
Siapa ya kira-kira... Bingung juga nih.
BalasHapusWah,,ini gara-gara Covid nih, alat kita hilang" gumam Adam menahan kesal ...>>> covid selalu jadi kambing hitam ya, Bu Ai.
BalasHapusHe,,he,,jadi kambing hitam nih si Covid
HapusMisteri. Siapacyang buka pintu gudangnya. Adakah tangan halus yang melakykannya
BalasHapusMaih jadi misteri
BalasHapus